"Itu sama dengan bertahlil itu, Haleluya itu," tutupnya dalam video tersebut.
Kutipan dari kitab lain juga pernah disampaikan pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang.
BACA JUGA: Ken Setiawan Sebut 80 Persen Santri Ponpes Al Zaytun Anak-anak Warga NII?
Panji Gumilang diketahui pernah menyampaikan khutbah dengan membacakan sebuah sejarah yang dikutip dari kitab selain Al Quran.
Saat itu pimpinan Ponpes Al Zaytun tersebut mengutip isi kitab perjanjian lama maupun kitab perjanjian baru.
Hal tersebut diucapkan saat membacakan nasab para nabi ketika dirinya menjadi khatib salat Idul Fitri dan diunggah dalam YouTube Al Zaytun Official.
Di hadapan para Jemaah pondok pesantren, Panji Gumilang menyampaikan kutipan dari kitab agama lain tentang nasab para nabi.
Jika berbicara nasab para nabi atau para tokoh yang ada dalam sejarah umat manusia, Panji Gumilang menyatakan tidak bisa dilupakan dari kitab perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.
Sebab menurut Panji Gumilang, kitab adalah merupakan bagian penting dalam sejarah.
Bahkan, Panji Gumilang secara tegas menyatakan bahwa kitab perjanjian tersebut lebih dahulu melakukan pencatatan sejarah.
Karena itu, Panji Gumilang menyatakan bahwa kitab perjanjian lama ataupun perjanjian baru adalah kitab yang tidak bisa dilupakan begitu saja.
BACA JUGA: Belum Move On Dari Mantan? Baca Doa Ini, Insya Allah Ada Ketetapan Hati
Karena itu yang terlebih dahulu mencatat perkembangan umat manusia, sebut Panji Gumilang ketika memberikan khutbah.
Pimpinan Ponpes Al Zaytun ini mengutipkan satu ayat dari kitab perjanjian Lama dan perjanjian Baru.
Yaitu Pasal 11 ayat 26 kitab perjanjian lama. Panji Gumilang kemudian memaparkan penjelasan tentang ayat tersebut.