RADARLAMPUNG.CO.ID - Buruknya leadership pimpinan menjadi salah satu penyebab Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung terpuruk, termasuk PT Wahana Raharja.
Demikian ditegaskan Akademisi dari Universitas Lampung Yusdiyanto.
Ya, dirinya mencatat ada beberapa penyebab buruknya BUMD milik Pemprov Lampung.
Pertama, buruknya leadership dari pimpinan BUMD; kedua, buruknya tata kelolah; ketiga, buruknya kepatuhan; empat buruknya skor usaha; serta buruknya sinergitas.
Sehingga, harapan dari BUMD sebagai penopang atau penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) Pemprov Lampung bisa di luar harapan akibat pengelolaan yang buruk.
BACA JUGA:Bupati Tanggamus-Forkopimda Monitoring Pilkakon Serentak
Yusdiyanto melihat, BUMD yang ada saat ini dapat dikatakan hidup segan mati tak mau. Itu, dikarenakan managemen yang buruk, tidak ada leadership, tata kelolah yang lemah, hingga kepatuhan tidak ada.
"Sehingga menyebabkan BUMD hanya sebagai tempat kumpulan orang-orang saja. Tanpa punya realisasi kerja yang baik," ujarnya kepada Radarlampung.co.id, Selasa 30 Mei 2023.
Sementara, yang diharapkan perusahaan harus memiliki Good Corporate Governance.
Kemudian, menurutnya kenapa BUMD tidak memiliki leadership dan SDM yang rendah, karena tata kelolah perusahaan yang buruk, yang menyebabkan BUMD jadi beban daerah.
BACA JUGA:Sadarlah! Uban Menjadi Pengingat Ajal dan Hari Kiamat
"Makanya saya pesimis apa yang diinisiasi gubernur terkait pembentukan 5 BUMD lalu. Sebab, yang ada saja tidak dapat memberikan sumbangsih yang signifikan terhadap PAD," tuturnya.
Dirinya menilai pimpinan yang ada di BUMD tidak menunjukan kinerja yang baik.
Salah satu tolok ukur kinerja yang baik adalah bagaimana perusahaan menjadi Good Corporate Governance, maupun perusahaan yang modern. Kenyataannya semakin hari semakin memburuk.
"Padahal masyarakat atau publik mengharapkan BUMD tumbuh dan berkembang dan menunjukan eksistensi di daerah. Sementara kalau kita lihat hari ke hari BUMD hanya jadi beban APBD saja yang mereka tidak memberikan kontribusi tapi beban pemda. Saya kira ini jadi PR berat," ungkapnya.