Wilayah dimaksud adalah Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT); Serui, Papua; dan Putus Sibaudi Kalimantan Barat (Kalbar).
Lahirnya varian baru Kristen Muhammadiyah (KrisMuha) ini dilatarbelakangi interaksi intens antara para siswa muslim dan kristen di lingkungan pendidikan sekolah-sekolah Muhammadiyah.
Perlu dipahami, interaksi tersebut tidak menghilangkan identitas anak-anak sebagai penganut agama Kristen yang taat.
BACA JUGA: Auto Cuan! Begini Cara Mendapatkan Uang Dari Telegram
Pada bagian lain, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti menyatakan, pada mulanya buku tersebut diterbitkan pada tahun 2009.
Namun data-data dalam buku Kristen Muhammadiyah: Mengelola Pluralitas Agama dalam Pendidikan ini kurang detil.
Selanjutnya buku yang diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas (Kompas Gramedia) ini sudah mengalami penyempurnaan yang komprehensif.
Bahkan buku tersebut sudah diperbaiki dengan baik.
BACA JUGA: Galau Biaya Pendidikan Mahal? Siapkan Sejak Dini Dengan Asuransi
Terutama pada bagian bab dua dalam buku ini yang menjelaskan soal akar pluralisme dalam pendidikan Muhammadiyah di tingkat akar rumput. (*)