“Dengan keberhasilan NPK Singkong ini bisa menjadi perhatian, dan saya yakin potensi yang ada di Tulang Bawang seluas 28 ribu hektar dapat meningkat lagi hasilnya sehingga menjadi komoditi unggulan,” ujar Nurmansyah.
Sementara itu, Kepala BSIP Rachman Jaya, menyampaikan bahwa pupuk berbasis spesifik komoditi adalah pupuk yang dibutuhkan oleh petani.
Selain itu, Rachman juga mengajak petani untuk tidak melupakan pupuk kompos sebagai pembenah tanah.
Pihaknya juga bersedia membantu untuk penilaian hara tanah, untuk membantu petani dalam memberikan rekomendasi pemupukan.
Selain itu pada kesempatan yang sama Wakil Ketua MSI, Helmi Hasanudin menyatakan bahwa Provinsi Lampung merupakan lahan yang terbaik buat singkong.
“Karena di daerah lain belum tentu bisa berkembang sebesar di Provinsi Lampung. Bisnis singkong ini adalah bisnis aci atau pati bagi pabrik singkong," ujarnya.
"Potongan yang dilakukan sesuai mutu singkong, hal ini dikarenakan ketidaktahuan petani akan kualitas hasil singkong dengan memanen singkong minimal usia 8 bulan, sehingga produktivitas yang tinggi mendapatkan harga jual singkong yang terbaik atau potongan yang rendah,” tandasnya.(*/rls)