BACA JUGA:Penomena Matahari Terbit Dari Barat, Benarkah Tanda Kiamat Kubra, Ini Versi Ahli Astronomi dan UAH
Kompleks Masjid Agung Damaskus terdiri dari ruang salat utama yang dapat menampung ratusan jemaah sekaligus.
Ruang salat ketiga memiliki panjang sekitar 160 meter dan plafonnya dilapisi dengan kayu berukir.
Fasad halaman dan arkadenya ditutup dengan mozaik marmer, kaca, dan lapisan emas.
BACA JUGA:Gambaran Langit Saat Hari Kiamat yang Seolah Dihujani Meteor
Masjid ini juga memiliki mozaik berlapis emas seluas lebih dari 400 meter persegi, menjadikannya sebagai masjid dengan mozaik berlapis emas terbesar di dunia.
Di dalam kompleks Masjid Agung Damaskus terdapat beberapa makam penting yang menjadi bagian sejarah perjalanan Islam.
Diantaranya makam Nabi Yahya AS dan makam Panglima Islam, Salahuddin Al-Ayubi.
BACA JUGA:Tanah Arab Menghijau, Tanda Kiamat yang Disebutkan Rasulullah? Begini Penjelasannya
Sejak berabad-abad berdiri, Masjid Agung Damaskus telah mengalami beberapa kali renovasi dan perbaikan akibat kebakaran yang terjadi pada tahun 1069, 1401, dan 1893.
Pada tahun 1340 dan 1488, Khalifah Khalid bin Walid merekonstruksi menara yang berada di sudut tenggara masjid yang kini dikenal sebagai Menara Putih.
Menara Putih memiliki keunikan tersendiri. Menara putih diyakini oleh umat Islam jadi tempat turunnya Nabi Isa AS ke bumi jelang kiamat untuk melawan Dajjal.
BACA JUGA:Disebut Tanda-tanda Kiamat saat Mengering, Ini Lokasi Sebenarnya Danau Tiberias
Keyakinan ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang menyebutkan tentang Menara Putih di timur Kota Damaskus sebagai tempat turunnya Nabi Isa AS.
Turunnya Nabi Isa AS pada akhir zaman merupakan keyakinan yang didasarkan pada Al Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah.
Setelah Dajjal muncul dan menyebabkan kerusakan di dunia, Allah SWT akan mengutus Nabi Isa AS untuk turun di Menara Putih di timur Damsyik, Suriah.