Untuk itu, dirinya meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) yang membawahi 15 kabupaten/kota dapat terus meningkatkan koordinasi dengan kabupaten/kota.
"Kecilnya investasi yang masuk mungkin kabupaten tersebut belum tahu potensinya. Seperti Pringsewu sebenarnya potensinya besar. Itu coba dibantu provinsi untuk menjajakan invetasi sektor apa yang ada di sana," ungkapnya.
"Kadang kabupaten tidak jelas potensinya apa. Misal UMKM tapi lahan sempit. Kemudian menyebut pertanian, tapi lahannya hanya sekian hektar saja. Begitu juga perikanan ecek-ecek saji. Kalau kayak gitu tidak menarik buat investor berinvestasi. Paling kalau ada hanya investor kecil dalam negeri," jelasnya.
Lebih lanjut dirinya menyebut bahwa Provinsi Lampung kaya, di mana lahannya masih luas dan subur. Namun, terkadang tidak terkelola dengan baik. Dicontohkannya banyak lahan tidur milik orang di Jakarta.
BACA JUGA:Bagaimana Cara Menghitung Pembagian Daging Kurban? Simak Penjelasan Lengkap Berikut Ini
"Investasi wisata bagus di Lampung. Begitu juga pertanian karena lahan di luar negeri sempit. Di kita luas dan subur, banyak potensinya," ucapnya.
Ditambahkannya, investor masuk ke suatu daerah akan berdampak baik bagi pertumbuhan ekonomi dan penyerapan lapangan kerja.
"Jadi 1 persen pertumbuhan ekonomi karena investasi bisa membuka 200 ribu lapangan kerja. Sangat potensi bukan," ucapnya.(*)