Dibalik Keindahan Bukit Kaba Rejang Lebong Bengkulu , Ada Cerita Mistis Untuk Dijelajahi

Sabtu 24-06-2023,14:46 WIB
Reporter : Anggi Rhaisa
Editor : Anggri Sastriadi

 Keesokan pagi kami pun telah bersiap sekitar pukul 07.00 Wib untuk berangkat naik mobil angkutan umum menuju simpang Bukit Kaba karena di waktu itu motor sangat jarang yang punya pukul 8 lewat

Kami sampai ke Simpang Bukit kaba seperti pendaki lainnya mulai Simpang Bukit kaba menuju kaki Bukit.

Biasanya pendaki berjalan kaki kami pun berjalan mengikuti jalan aspal yang telah tersedia ketika sampai persimpangan pertama kami pun bingung kemana lagi harus berjalan.

BACA JUGA:Mengenal Motif dan Jenis Batu Akik Kalsedon Asal Jawa Timur

Akhirnya, memutuskan untuk lurus jalan melalui jalur perkebunan padahal seharusnya Kita cukup mengikuti jalur aspal yang ada tak terasa hampir satu jam berjalan kami bertemu dengan Kebun  enau dan tidak terlihat lagi Jalan Setapak.kami pun bingung.

Lalu, memutuskan belok ke kiri karena dari awal kita berjalan lurus singkat cerita akhirnya kami keluar menuju Jalan aspal sambil bercanda dan tertawa ia bilang Yaelah Bang jauh kita jalan lewat perkebunan.

 Coba dari awal ikuti terus jalan aspal yang lain ikut tertawa dari awal perjalanan saja kami sudah salah arah

Pukul 09.45 tibalah kami di kaki Bukit Bang Obin Berkata sambil menunjuk hutan kita harus masuk hutan menuju puncak bukit perjalanan mungkin sekitar satu jam.

BACA JUGA:All New Yaris Cross Resmi Mengaspal di Lampung

 Akhirnya kami pun memutuskan untuk naik kami pun berdoa bersama sebelum memulai perjalanan kami pun terus berjalan memasuki hutan.

Dengan diiringi omelan para perempuan ditengah perjalanan kami pun memutuskan untuk istirahat karena sudah kelelahan

Dan ingin makan makanan ringan yang kami bawa di sinilah awal cerita ganjil kami Bermula ketika Tengah asik duduk beristirahat dari bawah terdengar seorang pria mengucapkan salam Assalamualaikum suara terdengar lembut tapi tegas Waalaikumsalam 

Kami jawab dengan spontan terlihat pria paruh baya sekitar umur 45 an berperawakan ramah menyapa kami dengan tersenyum Bapak tersebut berkata naik dek iya pak kami jawab Bapak duluan ya hati-hati.

BACA JUGA:LSD Masih Menjadi Momok Bagi Hewan Ternak Sapi di Kota Metro

 Jalannya sambil tetap melaju naik tidak lama lewatlah rombongan pendaki lain sekitar 3 orang saat itu kami berpikir pria tersebut cuma orang biasa seperti kami yang ingin melancong setelah istirahat.

Kami melanjutkan untuk kembali berjalan sekitar pukul 11.30 lebih Kami sampai ke atas bukit tepatnya kubah.

Kategori :