Dalam klarifikasinya, karyo mengakui bahwa video yang kemudian beredar dan menjadi viral itu merupakan konten yang memang sengaja dibuat.
Tayangan itu bukan untuk menginformasikan bahwa di daerah tersebut ada sebuah pondok pesantren yang menyebarkan ajaran sesat.
Melainkan sebuah situasi yang memang dibuat untuk kepentingan konten yang ditayangkan dalam kanal youtubenya.
BACA JUGA:Wow! Cawe-cawe Sugar Grup Capai Rp 1 Triliun!
“Sengaja kami buat untuk perfilman,” ucapnya.
Untuk itu, Karyo secara pribadi dan juga mewakili rekan-rekannya meminta maaf terhadap video buatan mereka yang kemudian menjadi viral dan heboh di jagat media sosial.
Konten itu dikatakan Karyo dibuat untuk mengedukasi masyarakat agar tidak mudah percaya dengan segala bentuk perkumpulan yang mengatasnamakan Lembaga Pendidikan atau sebuah pondok pesantren.
Konten yang ia buat juga masuk dalam kategori hiburan Ketika ditayangkan ke dalam kanal youtubenya.
Dibuat dalam bentuk sinetron yang akan ditayangkan berseri di kanal youtubenya. (*)