Setelah bayinya lahir, maka pihak keluarga suku Asmat akan mengadakan upacara selamatan.
Keluarga suku Asmat akan mengadakan upacara selamatan dengan cara memotong tali pusar sang bayi.
Tali pusar bayi yang baru lahir akan dipotong dengan bantuan sembilu.
BACA JUGA: Daftar Astronot yang Pernah Menginjakan Kaki di Bulan
Sebagai pengetahuan, sembilu yang digunakan untuk memotong tali pusar bayi yang baru lahir tersebut.
Sembilu yang digunakan itu terbuat dari bambu yang diruncingkan.
Sama seperti suku lainnya, bayi tersebut akan disusui oleh ibunya hingga berusia 2 sampai dengan 3 tahun.
Selanjutnya dalam kebudayaan yang masih teguh dilakukan suku Asmat Papua.
BACA JUGA: Rekomendasi Makanan yang Cocok Dikonsumsi Untuk Mencegah Anemia
Kelompok masyarakat suku Asmat Papua juga terkenal dengan tradisi mumi.
Tradisi mumi atau mengawetkan jasad orang yang sudah meninggal tak hanya dilakukan orang-orang Mesir kuno.
Namun tradisi mumifikasi juga dilakukan oleh masyarakat suku Asmat Papua.
Sebagai pengetahuan, mumifikasi atau mengawetkan jasad orang yang sudah meninggal ini.
BACA JUGA: Jangan Malas Makan Sayur, Ini Segudang Manfaat Daun Bayam
Adat istiadat seperti ini hanya berlaku bagi kepala suku atau kepala adat saja.
Jika ada kepala suku atau kepala adat yang meninggal, maka jasadnya akan dijadikan mumi.