Sejarah Pembangunan Ka’bah yang Menjadi Kiblat Umat Islam di Dunia

Kamis 06-07-2023,14:00 WIB
Reporter : Ajeng Monika Selis
Editor : Alam Islam

Hingga sang anak yakni Ismail yang melihat Nabi Ibrahim sedang bekerja.

Ismail pun berjalan mendekatinya dan bertanya tentang apakah ia diperbolehkan untuk membantu ayahnya.

BACA JUGA: 10 Candi di Indonesia Yang Jarang Diketahui Wisatawan, Nomor 5 Ada di Sumatera dan Terbesar

“Wahai ayah bolehkah aku membantumu?,” tanya Ismail kepada ayahnya.

“Masya Allah terima kasih, tentu saja boleh anakku,” jawab Nabi Ibrahim kepada anaknya yang baik hati itu.

Ismail pun mengambilkan sebuah batu besar yang dijadikan pijakan untuk ayahnya. 

Itulah yang sampai saat ini menjadi saksi bekas pijakan kaki Nabi Ibrahim dikenal dengan nama maqam Ibrahim.

BACA JUGA: Mengenal Agama Yazidi, Minoritas Kuno yang Berjuang Bertahan Hidup di Tengah Kekerasaan

Pada zaman Nabi Ibrahim, Ka'bah adalah bangunan berbentuk kubus yang dibangun dengan batu-batuan hitam keras.

Batu-batuan hitam keras itu disusun dengan cara sederhana. 

Lalu setelah Nabi Ibrahim dan Ismail berhasil meninggikan pondasi Ka’bah.

Keduanya lalu berdoa kepada Allah subhanahu wa ta'ala.

BACA JUGA: Daftar Pekerja yang Tewas Dalam Insiden Jatuhnya Lift di Sekolah Az Zahra Lampung

Doa dari Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail ini dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 127 tadi.

Ka’bah itu sendiri memang memiliki banyak sebutan diantaranya Baitul Haram.

Baitul Haram berarti rumah yang disucikan, dan  ada juga yang menyebutnya Baitullah yang artinya rumah milik Allah.

Kategori :