Suhendi menuturkan, Rahmatullah meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak yang masih kecil.
"Anak tiga, masih kecil-kecil. Umur 2, 4 dan 6 tahun," tuturnya.
Dalam kesedihannya, Suhendi berharap pihak terkait memberikan perhatian kepada keluarga Rahmatullah.
Menurut Suhendi, pihak sekolah Az Zahra memang telah mengunjungi kediaman mereka dan memberikan sedikit santunan.
BACA JUGA: Makna Kelam Dibalik Ukiran Suku Asmat Papua
Namun itu dirasanya jauh dari apa yang mereka alami dan hanya cukup untuk biaya pemakaman saja.
"Kami berharap pihak Az Zahra juga memberikan perhatian. Apalagi ini pekerja. Memang kecelakaan murni karena sedang bekerja di sekolah itu," tandasnya.
Kecelakaan yang menimpa kakaknya itu disebutkannya murni terjadi saat bekerja. Bukan saat hendak pulang ke rumah.
Sebab, menurut sepengetahuannya, kakaknya itu sedang bekerja lembur bersama pekerja lainnya di sekolah Az Zahra.
BACA JUGA: Tradisi Unik, Ritual Ketika Anggota Suku Asmat Papua Sakit
"Kecelakaan ini mereka sedang bekerja lembur di Azzahra," jelasnya.
"Ada uang pemakaman. Kita meminta perhatian setinggi-tingginya dari Az Zahra. Khusus buat anak-anak kakak saya yang masih kecil," tegasnya.
Diketahui, insiden jatuhnya lift barang di sekolah Az Zahra Lampung menewaskankan tujuh pekerja dan dua luka parah, Rabu 5 Juli 2023.
Para pekerja yang menjadi korban dalam kecelakaan kerja tersebut dilarikan ke Rumah Sakit Bumi Waras Bandar Lampung, Lampung.
BACA JUGA: Jabatan Dua Kapolsek di Polres Tanggamus Lampung Diserahterimakan
Peristiwa tersebut terjadi di sekolah Az Zahra Lampung, sekitar pukul 16.30 WIB, Rabu 5 Juli 2023.