Sebab, keempat nama itu tingkat kepopulerannya masih jauh di bawah Bunda Eva.
Namun, saya meyakini pasti ada rencana yang dipersiapkan untuk Lesty.
Bisa jadi, putri anggota DPR RI Mukhlis Basri itu dipersiapkan untuk maju sebagai calon Wali Kota Bandar Lampung pada pemilu 2024 nanti.
Saya juga mendengar bahwa mundurnya Laras Tri Handayani sebagai bakal calon DPD RI, karena PDIP mempunyai calon lain untuk mendapatkan 1 kursi di DPD. Dia adalah Farah Nuriza Ameli.
Saya pribadi baru tahu nama ini. Ternyata dia adalah putri mantan anggota DPR dari PDIP asal Lampung, Isma Yatun yang saat ini menjabat sebagai Ketua BPK RI.
(Lebih jauh siapa Farah Nuriza Ameli ini akan saya kupas pada tulisan saya selanjutnya tentang 8 besar calon anggota DPD RI Pemilhan Lampung).
Bagaimana dengan tiga kandidat dari partai Golkar? Mereka adalah Azwar Yacub, Yuhadi dan Irfansa.
Saya tidak begitu memahami kekuatan tiga kandidat partai Golkar itu.
Hanya saja, secara kekuatan riil, Azwar Yacub dan Yuhadi lebih memiliki basis massa ketimbang Irfansa, putra Arinal Djunaidi yang saat ini menjabat sebagai Gubernur dan juga Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Lampung.
Selain itu, kandidat lain yang sudah mulai terdengar adalah Edy Irawan Arief, Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Lampung.
Apalagi pasangan yang sempat digadang-gadang adalah Rahmawati Herdian, anak kandung Bunda Eva.
Kalau ini sampai terjadi, rasanya maka ini akan menjadi tontonan pilkada yang paling menarik. Yakni, persaingan antara Ibu dan anak.
Memang sangat kecil hal itu terjadi. Namun, dalam logika politik ada kalimat yang biasa kita dengar: Dalam politik itu semua yang tidak mungkin, bisa menjadi mungkin. Kita tunggu saja tanggal mainnya. (*)