Pemuda Dayak yang berburu kepala musuhnya tak melakukan itu sendirian.
BACA JUGA: Hindari 6 Aroma Ini yang Tidak Disukai Kucing, Ternyata Ada Aroma Jeruk
Namun mereka akan melakukannya dalam sebuah kelompok kecil maupun besar.
Hingga akhirnya tradisi Ngayau dilarang karena menyebabkan perselisihan di antara masyarakat suku Dayak.
Tradisi unik lainnya yang dimiliki oleh suku Dayak Kalmantan adalah Tiwah.
Tiwah dikenal sebagai upacara pemakaman yang dilakukan oleh masyarakat Dayak Ngaju.
BACA JUGA: Tak Perlu Pakai Racun, Ini Tanaman Penangkal Tikus di Rumah
Masyarakat suku Dayak Ngaju akan membakar tulang belulang dari keluarga atau kerabat mereka yang telah meninggal dunia.
Tradisi Dayah Tiwah ini dipercaya dapat mengantarkan arwah orang yang sudah meninggal menuju dunia akhirat.
Masyarakat suku Dayak Ngaju menyebut dunia akhirat sebagai Lewu Tatau.
Adapun pelaksanaan tradisi Tiwah ini akan dilakukan dengan tarian dan nyanyian sambil mengelilingi jenazah.
BACA JUGA: Kisah Nabi Musa yang Berjuang Melawan Ahli Sihir Raja Fir’aun
Keluarga yang ditinggalkan akan menari dan bernyanyi sambil mengelilingi jenazah yang dibakar.
Selain Tiwah, ada juga tradisi mantat tu’mate yang dikenal sebagai tradisi pengantaran arwah yang baru meninggal.
Tradisi mantat tu’mate dilakukan selama tujuh hari berturut-turut.
Konten acaranya yaitu iring-iringan musik serta tarian tradisional.