RADARLAMPUNG.CO.ID - Sejumlah hewan ternak di Kabupaten Tanggamus sempat Terkena gejala penyakit Lumpy Skin Disease (LSD).
Tapi untungnya petugas kesehatan hewan (Keswan) cepat melakukan penanggulangan pengobatan dan Alhamdulillah hewan ternak sapi tersebut kembali sehat.
Sekretaris Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak), drh. Ari Priyanto mewakili Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Tanggamus Dhani Riza Efriansyah mengatakan, ternak sapi yang sempat terserang gejala penyakit LSD itu jumlahnya mecapai sekitar 10 ekor.
"Tapi setelah diobati oleh petugas kesehatan hewan, saat ini hewan ternak sapi yang kebanyakan milik peternak di kecamatan Pugung tersebut telah sembuh, dan sehat kembali," ungkap drh Ari Priyanto, saat dikonfirmasi radarlampung.co.id . Minggu 23 Juli 2023.
BACA JUGA:Lampung Timur Kembali Raih Penghargaan KLA Katagori Nindya
Dia menjelaskan, ciri gejala ternak sapi yang terjangkit Lumpy Skin Disease, diantaranya, badan sapi keluar benjolan-benjolan. Seperti terkena cacar dan nafsu makan berkurang.
Untuk mempertahankan daya tahan tubuh hewan ternak, petugas mengobatinya dengan memberikan vitamin, antibiotik, serta melakukan disinfektan.
"Alhamdulillah hewan ternak tersebut saat ini telah sehat kembali," ujarnya.
Untuk mencegah ternak agar tidak terjangkit LSD, sambung Ari, Disbunnak Tanggamus telah mulai melakukan vaksinasi. Saat ini, sekitar 500 ternak sapi dan kerbau telah divaksin.
BACA JUGA:Predikat Nindya, Tulang Bawang Kembali Raih Anugerah Kabupaten Layak Anak
"Giat vaksinasi pencegahan penyakit LSD akan terus kami lakukan. Karena, jika mengacu kepada populasi ternak yang telah di vaksinasi PMK, jumlahnya mencapai sekitar 6.500 hewan ternak," katanya.
Terkait vaksinasi LSD ini, Kabupaten Tanggamus telah mendapatkan jatah bantuan 2.400 vaksin dari Dinas Peternakan Provinsi. Saat ini, telah mulai divaksinkan ke hewan ternak di Tanggamus.
"Mudah mudahan tidak ada hewan ternak di Tanggamus yang terjangkit penyakit LSD," tutur Ari Priyanto. (*)