"Ini saja belum sempat dipasang infusnya karena nangis terus," katanya.
Dengan wajah penuh keletihan, Julia menceritakan bagaimana awal mula Ibnu didiagnogsa memiliki penyakit jantung bocor sewaktu lahir.
"Jadi anak saya ini lahir di Puskesmas, jadi berobat juga di puskesmas waktu itu batu pilek diperiksa detak jantungnya tidak beraturan lalu di rujuk ke RS A Dadi Tjokrodipo," jelasnya.
Namun pasca keluar dari Rumah Sakit tersebut tidak lama tubuh Ibnu tiba-tiba menguning dan kondisi sangat lemah, alhasil Julia langsung memutuskan untuk membawa anaknya ke RS Umum Daerah Abdul Moeloek.
BACA JUGA:Polsek Labuhan Ratu Lampung Timur Amankan DPO Pembobol Kandang Ayam
"Dari situ langsung didiagnosa mengidap kebocoran cantung," ujar ibu rumah tangga ini.
Kata dia, Ibnu sendiri sudah satu kali dirujuk ke Rumah Sakit Harapan Kita di Jakarta guna pengobatan lebih lanjut selama tiga minggu.
Namun pengobatan Ibnu tidak berhenti sampai disitu, dalam waktu dekat ini Ibnu dijadwalkan harus kembali ke rumah sakit tersebut untul pemasangan kateter pada jantungnya.
"Jadi prosesnya masih panjang," katanya.
Meski begitu ada hal yang membuatnya mengganjal yakni terkait biaya, walaupun pengobatan Ibnu ditanggung BPJS Kesehatan tapi upah suaminya sebagai satpam perumahan tidaklah cukup untuk biaya hidup di Jakarta.
BACA JUGA:Irjen KLHK Minta Mitigasi Karhutlah di Lampung Harus Konkrit
Pada kedatangannya pertama ke Jakarta, Julia mengaku pernah mendapatkan bantuan dari PLN sebesar Rp5 juta, Rp 500 ribu dari Baznas dan Rp350ribu dari IZI.
Ditanya apakah sudah ada bantuan dari Pemerintah Kota Bandar Lampung atau perwakilannya? Julia menjawab belum ada.
"Dinas Sosial belum ada, tapi kan saya berobatnya di Puskesmas mba. kalau RT sudah tau," terangnya. Dirinya berharap ada bantuan yang datang untuk membantu pembiayaan pengobatan Ibnu di Jakarta pada tanggal 6 Agustus mendatang.
"Mungkin disana kita ditanggung BPJS, tetapi biaya hidup kita disana saya bingung harus bagaimana. Mudah-mudahan mbak, saya pengen Ibnu ceria lagi seperti balita seusianya," pungkasnya. (*)