Hingga sekarang, hanya ada sekitar 2.300 candi saja yang masih tersisa dan tetap berdiri utuh di Kota Bagan.
Dari ribuan sisa peninggalan sejarah yang spektakuler itu, ada dua bangunan yang dinobatkan sebagai yang terbesar dan tertinggi.
Bangunan pertama adalah Candi Dhammayangyi adalah candi yang terbesar dari semua candi di Bagan yang dibangun pada masa pemerintahan raja naratu sekitar tahun 1167 hingga 1170.
BACA JUGA:Masuk Daftar Mutasi, Kasi Penkum Kejati Lampung Pamit dan Minta Maaf
Pembanguanan candi itu dilakukan Naratu setelah ia membunuh ayah dan saudara kandungnya yang kemudian naik tahta.
Mengutip dari kanal YouTube Jelajah Bumi, hal tersebeut dilakukanya yang kemungkinan karena menyesal atas perbuatannya tersebut dan hendak menebus dosa.
Selanjutnya bangunan yang kedua adalah Candi Suesandau yang dibangun pada masa pemerintahan raja Anau Rahta pada abad ke-11.
Ini merupakan candi tertinggi di Bagan, dengan ketinggian 100 meter Candi Suesandau terdiri dari 5 teras dan berisi rambut suci seorang Buda yang disebut Gautama.
BACA JUGA:Over Kapasitas, 19 WBP di Rutan Krui Dimutasi
Daerah yang memiliki banyak candi yang kemudan menarik banya wiatawan untuk datang ke tempat ini oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai warisan dunia.
Bagi wisatawan, ada banyak cara untuk menikmati keindahan bangunan-bangunan bersejarah ini, salah satu cara yang paling spektakuler adalah dengan menggunakan balon udara raksasa.
Wisatawan dapat menyewa balon udara ini dengan membayar kurang lebih 4.500.000, maka balon raksasa akan terbang membawa wisatawan mengitari wilayah di atas ribuan candi yang spektakuler. (*)