Peralatan Chado, seperti chawan (mangkuk teh), chasen (sendok bambu untuk teh), dan natsume (kotak untuk teh hijau bubuk), diletakkan dengan indah di dalam chashitsu sebagai bagian dari tata letak dan estetika keseluruhan.
BACA JUGA:7 Jenis Kucing Peliharaan yang Berumur Panjang, Ada yang Sampai 20 Tahun
Selain chashitsu, upacara minum teh juga dapat dilakukan di ruang lain yang dirancang dengan cermat untuk mengadakan Chado, seperti di taman, paviliun teh (chashitsu portabel), atau dalam ruang yang dirancang khusus di rumah-rumah tradisional Jepang (ryokan) atau kuil.
2. Tuan rumah dan tamu
Dalam upacara minum teh, ada tuan rumah (penganjur upacara) dan tamu (para tamu yang diundang).
Tuan rumah memainkan peran penting dalam menyiapkan dan menyajikan teh, sementara tamu menghargai dan menghormati proses dan teh yang disajikan.
Teh hijau bubuk (matcha) disiapkan dengan cermat oleh tuan rumah. Prosesnya melibatkan mengukur teh dengan tepat, menuangkan air panas ke dalam mangkuk, dan mengocok teh dengan sendok bambu khusus (chasen) hingga menghasilkan busa halus di permukaan teh.
BACA JUGA:4 Kucing Asal Thailand yang Terkenal, Cocok sebagai Hewan Peliharaan Kamu di Rumah
Lalu, Tuan rumah akan menyajikan teh secara simbolis kepada masing-masing tamu, yang kemudian menerima dan menikmati teh dengan rasa syukur dan kesederhanaan.
Teh hijau yang disajikan dalam upacara ini memiliki rasa yang khas, pahit, dan kaya akan aroma.
3. Etika dan Tata Krama
Upacara minum teh di Jepang memiliki etika yang sangat penting untuk diikuti oleh tuan rumah (penganjur upacara) dan tamu.
Etika ini mencerminkan rasa sopan santun, rasa hormat, dan kesederhanaan dalam setiap aspek upacara.
BACA JUGA:Kasatnarkoba Polres Lampung Selatan Apakah Akan di PTDH?
Ketika tamu tiba di chashitsu (ruang upacara minum teh), tamu harus memberikan salam sopan kepada tuan rumah sebagai tanda penghormatan.
Sebelum memasuki chashitsu, tamu diharapkan untuk menyucikan diri dengan mencuci tangan dan kumur-kumur dengan air yang disediakan.