RADARLAMPUNG.CO.ID - Puluhan ton sampah berhasil dibersihkan dari pesisir pantai di Pulau Pasaran, pada Selasa, 1 Agustus 2023.
Pasca Pandawaragrup yang mengajak bersih-bersih panti Sukaraja Bandar Lampung, kini hadir lagi kegiatan bersih-bersih pantai yang diinisiasi sekelompok anak muda asli dari Lampung.
Sekelompok anak muda ini dipelopori oleh Influencer Ikram Afro yang mengajak warga dan pemuda lainnya membersihkan sampah yang menumpuk sepanjang laut bakau menuju Pulau Pasaran.
"Sebetulnya kita dapat masukan dari warga Instagram kalau di Pulau Pasaran ini banyak sampah. Walaupun RT dan masyarakat sudah membantu untuk membersihkan setiap Selasa dan Jumat, tapi sampah nggak juga hilang," kata Ikram.
BACA JUGA:Baik untuk Kesehatan dan juga Kecantikan, Ini manfaat Pare bagi Tubuh Manusia
Pria yang mempunyai ciri khas dengan rambut kribonya ini mengaku sangat terbantu dengan kehadiran ratusan masyarakat --meski tidak seperti beberapa waktu lalu yang hingga ribuan orang.
"Segini saja sudah sangat penting mengaktifkan bapak-bapak dan ibu -ibu untuk bekerjasama, kompak gotong-royong mengangkut, mengambil, membersihkan, bersama-sama sadar melihat tumpukan sampah," ujarnya seraya membersihkan pantai Pulau Pasaran dari sampah.
Tidak sampai di situ, aksi Ikram dan kawan-kawan juga langsung didukung oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandar Lampung, dengan turut menurunkan ratusan petugas kebersihan.
"Sekitar 300 personel diturunkan untuk membantu membersihkan Pulau Pasaran ini," katanya.
BACA JUGA:Laga Pramusim, Inter Milan Tekuk PSG dengan Skor 2-1
Selain itu, dirinya menyebut untuk mengangkut sampah-sampah tersebut pihaknya menurunkan armada pengangkut sebanyak 10 unit.
"Ada 10 truk sampah yang kita kerahkan, tapi masih ada kerjaan rutin, nanti kalau sudah selesai akan kemari. Namun ada 2-3 truk yang standby untuk mengakut sekitar 100 ton sampah ini,” ungkapnya.
Hanya saja, yang sedikit jadi sorotan adalah adanya langkah pembakaran sampah dalam kegiatan tersebut.
Ditanya mengenai aksi bersih-bersih namun dengan cara membakarnya, Kepala DLH Bandar Lampung Budiman P Mega menjawab seharusnya tidak boleh.
Namun saat pihaknya tiba di sana sebagian sampah sudah dibakar, seperti kayu dan jenis lainnya.