Ketiga lelaki tua itu memberi mereka tiga benda Ajaib. Yaitu helm, tali, dan sebotol anggur. Sesampainya di puncak gunung, Raja Iblis Shutendoji sedang berpesta. Sajian dalam pesta tersebut adalah daging dan darah manusia.
BACA JUGA:Sop Konro Makanan Khas Makassar , Sudah ada sejak ditahun 1960 an
Rombongan Minamoto berusaha tidak terlena. Mereka sama sekali tidak memakan makanan tersebut. Minamoto kemudian menawarkan Shutendoji dan anak buahnya botol anggur yang mereka bawa.
Stelah Shutendoji tertidur, Minamoto kemudian mengikatnya. Sementara para jenderal membunuh iblis-iblis yang menjadi anak buah Shutendoji. Saat Shutendoji dipenggal oleh Minamoto, kepalanya terbang di udara. Di akhir hidupnya, kepala itu mencoba menggigit kepala Minamoto. Beruntung, helm pemeberian lelaki tua mampu menahan serangan iblis tersebut.
Nah, pedang yang digunakan Minamoto membunuh Shutendoji itulah yang akhirnya dijuluki Dojigiri, pembunuh atau pembantai Shutendoji. Katana ini ditetapkan sebagai salah satu Harta Nasional Jepang.
4. Mikazuki Munechika
Pedang disebut sebagai Mikazuki atau Bulan Sabit karena bentuk polanya berupa bulan sabit kecil. Pola ini muncul dari proses penempaan. Karena pola yang indah ini, Mikazuki menjadi pedang terindah di antara Tenka Goken lainnya.
Jenis Katana ini diperkirakan dibuat oleh ahli pedang Sanjo Kokaji Munechika sekitar abad 10-12. Pedang ini juga termasuk dalam jenis Tachi. Memiliki panjangnya sekitar 80 cm dengan kelengkungan 2,7 cm. Pedang ini disimpan di Museum Nasional Tokyo.
5. Odenta Mitsuyo
Sesuai dengan namanya yang berarti pedang terbaik yang ditempa Denta, Katana ini memang dibuat oleh ahli pedang Miike Denta Mitsuyo. Pedang ini merupakan salah satu dari tiga pedang kebesaran shogun klan Ashikaga. Dua pedang kebesaran lainnya adalah Onimaru dan Futatsumei.
Dari Denta, pedang ini lalu diturunkan kepada Maeda Toshiie. Cerita menyebutkan, Maeda Toshiie merupakan salah satu jenderal terkemuka Oda Nobunaga. Ia memiliki seorang putri bernama Go yang lemah dan sakit-sakitan.
Sebelum pernikahannya, penyakit Go mejadi lebih parah. Toyotomi Hideyoshi, pemilik Odenta menawari Maeda Toshiie untuk meminjam pedangnya. Toyotomi Hideyoshi meyakini, pedang Odenta bisa melawan kekuatan jahat yang menimpa Go.
BACA JUGA:Sop Konro Makanan Khas Makassar , Sudah ada sejak ditahun 1960 an
Toshiie lalu menerima tawaran itu. Ia meletakkan pedang di sebelah tempat tidur Go. Ajaib, penyakit Go lantas hilang. Namun ketika Maeda Toshiie hendak mengembalikan pedang tersebut, Go Kembali sakit. Demikian terus berulang.
Akhirnya, Toyotomi Hideyoshi memasrahkan pedang tersebut. Ia meminta Maeda Toshiie menyimpan pedang itu di sebuah gudang dan tidak boleh ada yang mendekatinya.