Dilansir dari laman Satreskrim Polres Maros, dalam perjalanannya, dibentuk Dinas Reserse Kriminal yang terdiri dari lima seksi.
Meliputi seksi umum, khusus, penyelundupan dan seksi kejahatan internasional.
Lalu, seksi statistik dan daktiloskopi yang berada di bawah pimpinan seorang kepala dinas reserse.
Pada 31 Desember 1961, terbentuk Korps Reserse Kriminil yang dibawah Komandan Korps Reserse Kriminil (Kadis Reserse).
BACA JUGA: BURU Ambil Saldo DANA Rp 100.000 Gratis, Cukup Klaim Link DANA Kaget 26 Agustus 2023 Hari Ini
Selanjutnya, pada 15 Juni 1965 dibentuk Direktorat Reserse yang dipimpin seorang Kepala Dinas Reserse. Lalu, berganti menjadi Komandan Jenderal Koserse.
Komandan reserse ini membawahi Direktorat Pengawasan Keselamatan Negara, Direktorat Reserse Kriminil dan Direktorat Reserse Ekonomi.
Selanjutnya Laboratorium, Pusat Identifikasi dan Sekretariat NCB.
Baru pada 30 Oktober 1984, dibentuk Direktorat Reserse Polri yang dipimpin oleh Direktur Reserse Polri dengan pangkat brigadir jenderal.
BACA JUGA: Spesifikasi, Kelebihan dan Kekurangan TV Samsung 85 in Neo QLED 8K QN900C, Memiliki Kemampuan AI
Direktorat Reserse Polri ini memiliki unsur pelaksana Subdit Serse Umum, Ekonomi, Narkotika, Uang Palsu, Identifikasi dan Resmob Pus.
Perubahan kembali terjadi pada tahun 1997. Di mana, Korps Reserse Polri dipimpin oleh Komandan Korps Reserse dengan pangkat mayor jenderal.
Membawahi Direktorat Serse Umum, Ekonomi, Narkoba, Udpal, Korwas PPNS dan Tipiter, Tipikor serta Pusat Informasi Kriminil.
Terakhir, pada 30 Juni 2004, ditetapkan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri yang dipimpin oleh seorang jenderal bintang tiga.
BACA JUGA: Spesifikasi Lengkap dan Harga Samsung Galaxy S23 Terbaru Bulan Agustus 2023
Badan Reserse Kriminal Polri ini membawahi Biro Renmin, Analis, Puslabfor, Pusident dan Bidang Korwas PPNS.