Sebagai pengetahuan, keluarnya sel telur dan jaringan dinding rahim itulah yang tampak menyerupai darah haid.
Ketika terjadi kontraksi pada dinding rahim, kondisi ini bisa menekan pembuluh darah yang mengelilinginya.
Sehingga terjadi pemutusan suplai darah dan oksigen ke rahim.
BACA JUGA:7 Jalan Tol Terpanjang di Indonesia, Nomor 1 dan 2 Ada di Lampung
Kondisi itulah yang akhirnya menyebabkan jaringan rahim melepaskan bahan kimia.
Dalam proses pelepasan tersebut, itu dapat menimbulkan rasa nyeri seperti prostaglandin.
Bagi yang belum tahu, prostaglandin ini merupakan senyawa kimia yang sifatnya menyerupai hormon.
Untuk efeknya berbeda-beda di setiap jaringan, namun untuk produksinya dilakukan secara alami oleh tubuh ketika dibutuhkan.
BACA JUGA:7 Tanaman Hias Pembersih Udara, Dirumahmu Sudah Ada Belum?
Dalam produksinya, senyawa kimia ini tidak dilepaskan dari kelenjar.
Namun diproduksi oleh jaringan yang mengalami infeksi atau kerusakan.
Kemudian prostaglandin ini pun membuat otot rahum berkontraksi semakin kencang.
Itulah yang akhirnya menimbulkan keluhan seperti mual, mulas, lemas, hingga sakit Kapala.
BACA JUGA:Apakah Benar Luffy Akan Pergi Ke Masa Lalu Menggunakan 3 Buah Iblis Dan Bertemu 2 Sosok?
Selanjutnya yang menyebabkan sakit saat menstruasi juga bisa disebabkan kondisi atau penyakit tertentu.
Karena nyeri haid terbagi menjadi dua kondisi yakni primer dan sekunder.