4. Kecanduan atau toleransi
Untuk menghindari efek samping tersebut, sebaiknya batasi konsumsi matcha menjadi tidak lebih dari 3–4 porsi per hari.
Juga hindari minum matcha di malam hari atau sebelum tidur agar tidak mengganggu siklus tidur Anda.
BACA JUGA:Mengenal Kacang Macadamia, Dikenal Termahal di Dunia dan Miliki Banyak Manfaat
Selain itu, beberapa orang mungkin lebih sensitif terhadap kafein daripada orang lain.
Orang dengan kondisi medis tertentu seperti masalah jantung, tekanan darah tinggi, gangguan kecemasan, atau ibu hamil dan menyusui juga sebaiknya berhati-hati dalam mengonsumsi matcha.
Jika Anda mengalami gejala seperti disorientasi, halusinasi, kesulitan bernapas, kejang, atau gejala parah lainnya akibat overdosis kafein, segera hubungi dokter untuk mendapatkan bantuan medis.
Sehingga dapat disimpulkan, matcha adalah teh hijau bubuk yang mengandung kafein, antioksidan, dan L-theanine.
BACA JUGA:7 Ciri yang Membedakan Burung Kenari Jantan dan Betina, Jangan Sampai Salah Pilih
Kafein dalam matcha dapat memberikan manfaat bagi kesehatan dan kinerja otak, seperti meningkatkan metabolisme, memori, mood, dan performa fisik.
Namun, kafein dalam matcha juga dapat menyebabkan efek samping jika dikonsumsi terlalu banyak atau terlalu sering, seperti gangguan tidur, sakit kepala, nyeri perut, dehidrasi, dan kecanduan.
Oleh karena itu, sebaiknya konsumsi matcha dengan bijak dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tubuh Anda. (*/Fahmi Kurnia Putra)