Serta mempengaruhi pergeseran dalam distribusi sektor perikanan dalam rangka kelimpahan ikan.
Semua itu akan makin berdampak buruk pada sosial ekonomi Masyarakat Lampung.
Mulai dari kerusakan infrastruktur, menurunnya produktivitas pertanian, hingga meningkatnya permintaan energi.
Di mana hal itu dapat membebani ekonomi yang dapat menyebabkan kerugian finansial bagi wilayah terdampak.
Jika fenomena El Nino terus berlanjut, maka tak hanya lingkungan sekitar tapi manusianya juga bisa ikut rugi.
Hal ini disebabkan perubahan suhu yang lebih tinggi dan adanya perubahan pola curah hujan.
BACA JUGA: 5 Mobil Termahal di Dunia, Ada yang Harganya Sampai 2 Triliunan
Itu justru menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangbiakan nyamuk.
Sehingga menyebabkan prevalensi penyakit yang lebih tinggi mulai dari malaria, demam berdarah hingga virus Zika.
Dan hal ini disebabkan perkembangbiakannya terjadi pada kondisi yang lebih hangat dan lebih basah.
Ada juga masalah gizi yang disebabkan kekeringan akibat El Nino yang mengganggu sektor pertanian.
BACA JUGA: 16 Rekomendasi Hotel di Bandar Lampung yang Dekat Tempat Wisata, Tarif Mulai Rp 277 Ribu per Malam
Karena jika sektor yang satu ini terganggu, itu bisa menyebabkan kelangkaan pangan serta mal nutrisi.
Nutrisi yang tidak memadai itulah yang memicu populasi lebih rentan terkena infeksi, akibat melemahnya sistem kekebalan tubuh.
Demikian penjelasan terkait penyebab wilayah Lampung kerap masuk dalam daerah kurang hujan terpanjang di Indonesia.