RADARLAMPUNG.CO.ID - Mengeluarkan keringat adalah salah satu cara tubuh untuk mengatur suhu dan menjaga kesehatan kulit.
Namun, bagi sebagian orang, keringat bisa menjadi masalah yang mengganggu kualitas hidup.
Ya, itu lantaran mereka mengalami hiperhidrosis, yaitu kondisi yang ditandai dengan keringat berlebih yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Dikutip dari Alodokter, hiperhidrosis dibedakan menjadi dua jenis, yaitu hiperhidrosis primer dan sekunder.
Hiperhidrosis primer terjadi tanpa penyebab yang jelas dan biasanya memengaruhi area tertentu.
Seperti ketiak, telapak tangan, wajah, atau kaki.
Jenis ini biasanya muncul sejak masa kanak-kanak atau remaja dan dapat dipengaruhi oleh faktor emosional atau stres.
Hiperhidrosis sekunder disebabkan oleh suatu kondisi medis tertentu atau penggunaan obat-obatan tertentu, seperti obat penghilang rasa sakit, antidepresan, dan beberapa obat diabetes dan hormonal.
BACA JUGA:5 Indonesian Culinary Delights with Lucky Twists
Jenis ini dapat menyebabkan keringat di seluruh tubuh. Gejala hiperhidrosis adalah keringat berlebih tanpa sebab apa pun.
Keringat berlebih dapat menyebabkan kulit menjadi lembap atau basah, bau badan, iritasi kulit, infeksi kulit, serta rasa tidak nyaman atau malu.
Keringat berlebih juga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti bekerja, belajar, berolahraga, atau bersosialisasi.
Untuk mendiagnosis hiperhidrosis, dokter akan menanyakan gejala yang dialami, riwayat kesehatan, dan obat-obatan yang dikonsumsi.
BACA JUGA:Akademisi: Penyegelan di Novotel Lampung Potret Masih Banyaknya Corporate Nakal!