Dokter juga dapat melakukan beberapa tes untuk mengukur jumlah dan intensitas keringat, seperti tes iodin-pati atau tes keringat.
Pengobatan hiperhidrosis tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya.
Adapun beberapa pilihan pengobatan yang mungkin antara lain yakni:
1. Menggunakan antiperspiran yang mengandung aluminium klorida untuk mengurangi produksi keringat.
BACA JUGA:PTDH, Eks Kasatresnarkoba Lampung Selatan Ajukan Banding
2. Mengonsumsi obat-obatan yang dapat menghambat aktivitas saraf simpatis, seperti antikolinergik, beta-bloker, atau benzodiazepin.
3. Menjalani prosedur medis tertentu, seperti injeksi botulinum toksin (botox), iontoforesis (mengalirkan arus listrik lemah ke kulit), atau simpatektomi (memotong saraf simpatis yang mengontrol kelenjar keringat).
4. Melakukan operasi untuk mengangkat kelenjar keringat atau memotong saraf simpatis secara permanen.
Hiperhidrosis adalah suatu kondisi yang dapat menurunkan kualitas hidup seseorang.
BACA JUGA:Kasus Pembunuhan Mandor, Tak Puas Penyidikan Lapor ke Polda
Oleh karena itu, penting untuk mencari bantuan medis jika mengalami gejala hiperhidrosis.
Dengan pengobatan yang tepat, gejala hiperhidrosis dapat dikontrol dan diatasi.
Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat membantu mencegah hyperhidrosis:
1. Mandi secara teratur untuk mencegah bakteri berkembang di kulit.
BACA JUGA:Benarkah Makan Sambil Berdiri Tidak Baik Bagi Tubuh? Simak Penjelasan Ilmiahnya Berikut Ini
2. Mengeringkan badan sehabis mandi, khususnya ketiak dan sela-sela jari.