Terlebih ada peraturan yang menetapkan batasan-batasan penangkapan Lobster ini.
Salah satu faktor mengapa reproduksi Lobster tidak berkembang dibandingkan udang windu dan vaname adalah belum banyaknya perhatian peneliti serta praktisi terkait hal itu.
Di mana, Lobster yang ditangkap dari alam termasuk hewan liar sehingga perlu diadaptasikan pada kondisi budidaya yang disebut dengan domestikasi.
BACA JUGA: Mutasi TNI November 2023, 81 Perwira Angkatan Darat Pindah Tugas, Lima Menjabat Sebagai Danrem
Domestikasi yang bisa dilakukan adalah dengan karantina, pemberian pakan dan pemeliharaan pada wadah yang dikelola dengan baik.
Karena itu, perikanan Lobster di Tanggamus tidak terbatas dengan perikanan tangkap.
Namun juga dapat dikembangkan dengan perikanan budidaya.
Sementara FGD tersebut menghadirkan narasumber Guru Besar IPB Prof. Dr. Ir. Rokhim Dahuri, Ms.
BACA JUGA: Sah! Jenderal Agus Subiyanto Resmi Jabat Panglima TNI, Berikut Rekam Jejaknya
Kemudian Sekretaris dan Pejabat Bappeda Provinsi Lampung, kepala perangkat daerah Tanggamus dan Kepala Politeknik Perikanan Kota Agung.
Turut hadir Ketua HNSI Tanggamus, Ketua Komunitas Maritim Indonesia (Kommari) Tanggamus, dan pelaku usaha pengumpul Lobster serta nelayan tangkap. (rls)