Penyakit udang tidak hanya berasal dari lingkungan, tetapi juga dapat disebabkan oleh benur yang tidak sehat.
Memilih benur secara asal-asalan dapat memicu kegagalan panen.
Benur yang tidak sehat cenderung memiliki sistem kekebalan yang rendah, sehingga rentan terhadap stres dan penyakit setelah ditebar.
4. Tidak Rutin Melakukan Monitoring
Monitoring rutin merupakan tantangan dalam budidaya udang, tetapi sangat penting.
Pemeliharaan udang tidak hanya tentang memberikan pakan, tetapi juga memerlukan pemantauan terhadap kondisi air, kesehatan udang, dan potensi ancaman lainnya.
Tanpa monitoring yang tepat, petambak mungkin tidak dapat mengidentifikasi masalah secara dini, yang dapat berdampak buruk pada produksi udang.
5. Tidak Melakukan Treatment Terhadap Perubahan Kualitas Air
BACA JUGA:3 Varietas Padi Unggul untuk Hasil Panen Berkualitas, Rekomendasi Tepat di Tahun 2024!
Air hujan dapat menjadi bencana bagi petambak karena sifatnya yang asam dan tawar.
Jika air hujan terus-menerus masuk ke tambak tanpa perlakuan yang tepat, dapat mempengaruhi kualitas air.
Kondisi air yang tidak sesuai standar, seperti pH yang terlalu tinggi atau rendah, dapat membuat udang mudah stres dan meningkatkan risiko kematian.
Jadi, budidaya udang vaname membutuhkan perhatian khusus dan tindakan preventif agar dapat mencapai kesuksesan.
BACA JUGA:5 Mangaka Anime Yang Sangat Populer! Kekayaannya Sampai Miliaran
Menghindari kesalahan-kesalahan di atas akan membantu petambak meminimalkan risiko dan meningkatkan potensi hasil panen udang.