"Sebagian peserta (25%) menyatakan belum tahu di masa depan akan melakukan budidaya tumpangsari tersebut dengan alasan tidak memiliki lahan yang baik," ujarnya.
Dirinya menyimpukan kegiatan pengabdian pada masyarakat berupa petak percontohan pertanaman tumpangsari singkong dan kedelai dapat dilaksanakan dengan baik sehingga dapat membuat para petani peserta di Sekincau dan sekitarnya melihat secara langsung, faham, dan mampu memberikan penilaian benar tentang pertanaman tumpangsari sinkong–kedelai.
Semua peserta juga menyatakan mampu melakukan budidaya tumpangsari singkong-kedelai dan sebagian besar para petani peserta termotivasi mau bertanam tumpangsari singkong–kedelai di masa depan.
’’Inovasi pertanaman tumpangsari kedelai-singkong ini disarankan pada para petani untuk dilakukan karena meningkatkan efisiensi penggunaan lahan serta mampu meningkatkan hasil dan pendapatan para petani," tandasnya. (*)