RADARLAMPUNG.CO.ID - Sejak 27 November 2023, Dinas Perhubungan (Dishub) Lampung bersama tim penegakan hukum (gakkum) merazia kendaraan over dimensi over loading (ODOL).
Razia dilakukan di perbatasan Kabupaten Way Kanan dengan Sumatera Selatan, Exit Tol Bakauheni Selatan, Exit Tol Lematang, Edit Tol Terbanggi Besar, serta Exit Tol Simpang Pematang.
Hasilnya, sampai Kamis 7 Desember 2023 pagi, ada 513 kendaraan yang terjaring razia ODOL dari beberapa tempat razia tersebut.
Kepala Dishub Lampung Bambang Sumbogo mengatakan, perbatasan Kabupaten Way Kanan menjadi titik paling banyak dilakukan penilangan kepada kendaraan ODOL.
BACA JUGA:Buka Kegiatan Bimtek Kades, Asisten I Lampura Mankodri Akui Terima Rp 5 Juta dari Kadis PMD
"Luar biasa pelanggan ODOL, kami mulai 27 November sampai tadi lagi ada 513 kendaraan ODOL ditilang," ujar Bambang Sumbogo saat high level meeting rapat koordinasi TPID dalam rangka menghadapi Nataru di Hotel Bukit Randu, Kamis 7 Desember 2023.
Kata Bambang Sumbogo di perbatasan Way Kanan yang paling banyak ditilang adalah kendaraan batubara dengan persentase 58 persen, kendaraan membawa kayu 15 persen.
Kemudian ada kendaraan yang membawa cargil atau minyak sawit dengan persentase 10 persen, membawa semen dengan persentase 9 persen, dan klinker ada 8 persen.
"Yang parah ini terutama di Way Kanan. Kita akan terus lakukan penindakan untuk kedepannya," ucapnya.
BACA JUGA:Radar Lampung Buka Kelas Public Speaking Khusus Pelajar
Kemudian untuk penindakan berupa tilang terhadap kendaraan ODOL di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) didominasi kendaraan membawa paket.
Presentasinya ada 56 persen, kemudian kendaraan pengangkut buah 35 persen, kosongan 5 persen, serta bungkil dan batu masing-masing 2 persen.
Lanjut Bambang Sumbogo, razia di Way Kanan akan kita lakukan dari 27 November sampai 15 Desember, di Mesuji 29 November sampai 1 Desember.
Terbanggi Besar 15 Desember sampai 21 Desember, Lematang 5 sampai 11 Desember dan Bakauheni 9 sampai 15 Desember.
BACA JUGA:Unila Gelar IR-EXHIBITION dengan Menampilkan Karya Seni dan Sosialisasi Gender Equality