"Tapi kalau masyarakat aware terhadap bahaya penyakit ini, kalau di rumah bisa membuka fentilasi, menjaga lingkungan, tidak merokok dan lainnya. Kami juga mengupayakan screening turun ke lapas, panti asuhan dan lokasi lainnya, Diskes melalui UPT Puskesmas dan pengecekan dahak ini gratis," tegasnya.
Oleh karenanya, Dinas Kesehatan bersama Inisiatif Lampung Sehat berupaya mendekatkan diri secara perlahan terhadap masyarakat yang ditemukan positif TBC, mulai dari pengecekan hingga pendampingan minum obat.
"ILS sendiri bertugas menemukan warga positif TBC dan mendampingi langsung setiap temuan, temuan kita lebih kecil dari pada dinas karena kita baru ada 100 kader, angka kasus 50 persen. Yang jelas kami membantu rekan-rekan di Puskemas data terintergrasi," ujar Koordinator ILS Pristi Wahyuni.
Pihaknya dan dinkes juga mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kebersihan lingkungan dan memastikan sirkulasi udara di rumah/tempat kerja berjalan baik.
"Memberikan imunisasi BCG untuk bayi yang baru lahir; menerapkan etika bersin dan batuk di tempat umum; rutin berolahraga dan menjaga asupan nutrisi yang seimbang agar imunitas tetap terjaga; serta membekali diri dengan informasi gejala TBC sehingga apabila diri sendiri/orang terdekat mengalami gejala tersebut bisa langsung memeriksakan diri dan keluarga ke Fasyankes terdekat," pungkasnya. (*)