Manajemen Pemeliharaan Sapi Krui

Senin 07-08-2023,10:45 WIB
Reporter : Melida Rohlita
Editor : Widisandika Budiman

Namun karena banyaknya padang penggembalaan, peternak di Kabupaten Pesisir Barat merasa tidak perlu menambah pemberian pakan.

Di samping juga akan menambah biaya pengadaan pakan sehingga sapi-sapinya diumbar di padang penggembalaan di sepanjang pantai dan dibiarkan sendiri masuk ke hutan-hutan. Untuk kemudian, sore harinya baru dikandangkan kembali di dekat rumah pemilik.  

Pemeliharaan sapi krui, lanjutnya, menggunakan pemeliharaan  sapi  secara  semi  intensif. Karena, peternak telah memberikan pakan dalam  kandang yang diberikan pada malam hari.

Sedangkan pada pagi dan siang harinya, sapi diumbar ke pekarangan dan lapangan yang memiliki rumput  subur, sementara air minum diberikan pada saat ternak berada di dalam kandang. 

Beberapa hijauan pakan ternak yang seharusnya diberikan di antaranya indigofera, pakchong, gamma umami, odot, rerumputan (graminae), dan kacangkacangan (leguminosae). Meskipun pakan yang seadanya, ternak sapi krui tetap mampu tumbuh dan bertahan hidup dengan baik.

Menurutnya sapi Krui memiliki potensi  besar dalam penyediaan daging untuk memenuhi gizi masyarakat. 

Namun terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi para peternak, di antaranya pertumbuhan dan perkembangan sapi Krui tidak optimal.

"Sapi berperawakan kecil yang diduga karena inbreeding yang berat, belum adanya manajemen recording, belum adanya manajemen pemeliharaan yang sesuai standar, serta penyakit yang menyerang dan tidak segera dapat diatasi oleh peternak," ungkapnya.

Hal ini menyebabkan produktivitas sapi krui rendah dan keuntungan dari segi ekonomi tidak maksimal. 

Namun, para peternak di Kabupaten Pesisir Barat saat ini sudah mulai digerakkan untuk memiliki perkumpulan, kelompok ternak, sehingga akses informasi mengenai manajemen pemeliharaan ternak dan fasilitas pelayanan kesehatan ternak lebih mudah didapatkan dari Dinas Pertanian Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat.

Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat juga menurutnya menawarkan kerja sama dengan pihak institusi dalam hal ini Fakultas Pertanian Unila untuk membangun pengembangan sapi krui di wilayah Pesisir Barat dengan merumuskan roadmap pengembangan sapi krui. 

"Salah satu program yang dilaksanakan yaitu sosialisasi manajemen pemeliharaan dan pelayanan kesehatan ternak dengan melaksanakan pengobatan massal ternak gratis di Kabupaten Pesisir Barat.  Dari kegiatan ini diharapkan sistem pemeliharaan sapi krui oleh peternak di Kabupaten Pesisir Barat mampu memenuhi standar pemeliharaan yang baik dan mendatangkan pemasukan bagi para peternak," ujarnya.

Target yang direncanakan pada kegiatan pengabdian masyarakat ini menurutnya penerapan manajemen pemeliharaan dan perawatan kesehatan ternak dengan tepat. Sehingga, produktivitas sapi krui dapat meningkat dibandingkan sebelumnya.

”Adapun luaran (output) yang ditargetkan yaitu perbaikan pemahaman dan ketrampilan peternak,” ucapnya.

Indikator ketercapaiannya, imbuh Dian Kurniawati, yaitu peternak dapat melaksanakan manajemen pemeliharaan dan perawatan kesehatan ternak secara tepat dan mandiri.

Peternak dapat meningkatkan produktivitas sapi krui sehingga mengalami peningkatan dan berdampak terhadap perbaikan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Pesisir Barat. 

Kategori :