Bahkan, pihaknya mengajukan ke PT Bank Lampung untuk penambahan alat tapping box di tahun 2024, untuk dipasang di objek pajak yang belum terpasang.
Bicara soal PAD, kata Dedeh, realisasi sampai dengan 15 Desember khusus BPPRD telah masuk Rp 534,9 miliar dari target Rp 621 miliar lebih, atau 86,02% dari target di APBD Perubahan.
"Sebenarnya target induk kita sudah over target, tapi karena ada penambahan di APBDP kita ditambah Rp 100 miliar untuk BPPRD. Tapi di antara pajak itu ada 4 yang sudah overtarget, seperti pajak hiburan, reklame, ukir, mineral, logam dan batu-batuan, selebihnya alhamdulillah 92% ke atas," paparnya.
"Kalau PBB agak susah. Yang rajin bayar kalangan menengah ke bawah. Menagih tunggakan pajak PBB yang susah itu menengah ke atas, sebab ownernya nggak ada di sini," sambungnya.
BACA JUGA:Lakalantas Tunggal Mitsubishi Pajero Ringsek Masuk Jurang Tepi JTTS, Ternyata Ini Penyebabnya
Kata Dedeh, selain memantau tapping box pihaknya juga melakukan sosialisasi terhadap aplikasi berbasis web: Si Mantap (Sistem Informasi Manajemen Tata Kelola Pajak Daerah), yang merupakan inovasi baru BPPRD Bandar Lampung yang baru saja di-launching pekan lalu.
"Si Mantap ini untuk mempermudah wajib pajak melakukan pembayaran pajak, karena memang orientasinya itu memproses berkas cepat, melakukan pembayaran yang mudah," imbuhnya. (*)