Berkas titik didepan pagar rumah Sekretaris PWNU Lampung itu tampak menghitam dan pencahan botol berserakan disana.
Suasana dirumah ketua GP Ansor itu pun Sepi hingga Senin, 25 Desember 2023 dan tak ada mobil yang terparkir, seluruh pintu masuk dikunci rapat.
"Pak Hidir Ibrahim sedang ke Jakarta, hanya sempat dikontrol keponakannya pada malam hari," jelas Rosadi.
Dari dari yang dihimpun Radar Lampung, Rumah Sekretaris PWNU Lampung dan Ketua GP Ansor Lampung setidaknya sudah dua kali dilemparin bom molotov dalam sebulan terakhir.
BACA JUGA:Gubernur Arinal Pesan Nataru di Lampung Harus Berjalan Aman dan Kondusif
Dari data yang dihimpun Radar Lampung, rumah tersebut juga pernah diserang oleh sejumlah bersenjata tajam pada April 2023 yang lalu.
REKAMAN PERCAKAPAN HIDIR IBRAHIM DENGAN ORANG LAIN
Beredar video rekaman diduga percakapan Hidir ibrahim dengan orang tak dikenal (otk) yang merasa kecewa dengan Hidir Ibrahim karena sesuatu hal tertentu.
Dimana, Hidir Ibrahim disebut tidak mau berterima kasih. Namun tidak jelas dalam rekaman suara tersebut persoalan hal tersebut.
Dari video tersebut, OTK tersebut menjabarkan Hidir Ibrahim sejak 2012 -2023 : "Lu sebelum jadi dewan begini, lu setelah jadi dewan begini, lu mau Pilgub begini, lu setelah Pilgub begini, lu mau pileg 2019 begini, lu pilkada 2020 begini, kita ketemu makanya bang. Jangan cemen jadi orang. Enggak beres urus anak kecil kayak gua. malu gua". Itu lah sebagian rekaman suara diduga percakapan Hidir Ibrahim dengan orang tak dikenal.
Menanggapi hal tersebut, Sarhani menyampaikan pihaknya akan mencoba croscek dulu kebenaran video rekaman tersebut karena itu sensitif dan kita tidak mau mengomentari mengenai hal tersebut tersebut.
"Yang kami fokuskan sekarang terkait dugaan ancaman melalui bom molotov baik dilakukan satu Minggu yang lalu ataupun Minggu dini hari kemarin," jeas Sarhani.
BACA JUGA:Kodim 0429 Bersinergi dengan Polres Lamtim Amankan Perayaan Nataru
Sarhani menyampaikan, untuk kedua kali terjadi pada Minggu dini hari (24/12) yang lalu pertama lempar kena kabel jaringan kemudian jatuh ditembok pojok rumahnya.
Saat menanyakan motif dugaan pelemparan bom molotov berkali ke rumah kliennya (Hidir Ibrahim,red), Sarhani menyampaikan belum mau berspekulasi hal tersebut.
"Iya kita sih belum berspekulasi hal tersebut baik dugaan pertama maupun kedua yang sudah kita laporkan ke pihak kepolisian Polresta bandar Lampung. Semua proses penyelidikan kita serahkan ke pihak kepolisian," jelas Sarhani.