BACA JUGA: Hanya 7 Jam Dari Bandar Lampung, Wisata Pulau Pisang, Destinasi Pulau Tersembunyi di Pesisir Barat
Hal ini memang menjadi sebuah lompatan besar dalam perkembangan baterai ponsel itu sendiri.
Di mana lithium dikenal sebagai elemen yang sangat ringan dari tabel periodik sekaligus memiliki potensi elektrokimia yang sangat besar.
Menariknya lagi, limbah lithium yang sudah using dan tidak bisa digunakan rupanya masih dapat didaur ulang.
Daur ulang limbah senyawa ini dapat dilakukan guna mencegah kerusakan lingkungan.
BACA JUGA: Mau Punya Wajah Cepat Glowing dan Kenyal Tanpa Biaya Mahal? Ini Rahasianya
Akan tetapi yang sangat disayangkan adalah proses pengubahan limbah yang satu ini memiliki proses yang cukup rumit.
Hal ini disebabkan daur ulang limbah baterai lithium memerlukan proses pemurnian karena termasuk dalam unsur kimia.
Di sisi lain, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Bidang Kemaritiman dan Investasi pada 2023 lalu mengungkapkan bahwa Indonesia berhasil menemukan harta karun.
Pemerintah menyebut bahwa harta karun langka yakni lithium berhasil ditemukan dengan jumlah yang cukup besar.
Hal ini sejalan dengan adanya temuan sumber daya lithium di wilayah Bledug Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah yang diungkapkan oleh Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Adapun sumber daya lithium yang ditemukan di wilayah tersebut berasal dari brine system atau lumpur dan air.
Sampel air dan lumpur itulah yang dikaji dengan cara dikeringkan, kemudian disebut akan menghasilkan kadar lithium hingga 10 kali lipat.
Potensinya pun cukup besar mencapai 1.000 PPM lithum bahkan lebih apalagi itu baru dalam satu cekungan besar, yang berarti bahwa medan pemburuannya masih luas. (*)