
3. Setelah Darah Haid dan Nifas Berhenti
Kemudian perkara lainnya adalah berhentinya darah haid dan nifas, yang umumnya dialami oleh kaum Perempuan.
Diriwayatkan dari ‘Aisyah radhiyallahu’anha, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam berkata pada Fathimah binti Abi Hubaisy:
BACA JUGA: Sinopsis Drakor Terbaru My Demon yang Dibintangi Song Kang dan Kim Yoo Jung
“Apabila kamu datang haid, hendaklah kamu meninggalkan sholat. Apabila darah haid berhenti, hendaklah kamu mandi dan mendirikan sholat,” (HR Bukhari dan Muslim).
4. Orang Kafir yang Masuk Islam
Selanjutnya orang yang diwajibkan untuk mandi besar adalah orang kafir yang masuk Islam.
Apabila ada orang yang dulunya kafir kemudian ia bersungguh-sungguh untuk masuk ke agama Islam, maka ia wajib mandi.
BACA JUGA: Rekomendasi Mobil Matic 2024 Dengan Kualitas Mesin Tangguh Tahan Banting
Diriwayatkan dari Qois bin’Ashim radhiyallahu’anhu:”Beliau masuk Islam, lantas Nabi shallallahu’alaihi wa sallam memerintahkannya untuk mandi dengan air dan daun sidr (daun bidara),” (HR An Nasai, At Tirmidzi dan Ahmad. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
5. Orang yang Meninggal
Terakhir adalah kewajiban mandi wajib bagi orang yang sudah meninggal dunia, namun tetap dengan bantuan manusia yang masih hidup.
Kewajiban memandikan mayit sebagai perintah Nabi shallallahu’alaihi wa sallam kepada Ummu ‘Athiyah dan kepada para wanita yang melayat untuk memandikan anaknya:
BACA JUGA: 10 PTN Terbaik 2024 Dengan Skor SINTA Tertinggi, Nomor 6 Ada di Sumatera
“Mandikanlah dengan mengguyurkan air dicampur dengan daun bidara tiga kali, lima kali atau lebih dari itu jika kalian anggap perlu dan jadikanlah yang terakhirnya dengan kapur barus (wewangian),” (HR Bukhari Muslim).
Demikian pembahasan tadi berkaitan dengan perkara yang menyebabkan seorang muslim wajib mengerjakan mandi besar. Semoga bermanfaat! (*)