RADARLAMPUNG.CO.ID - Indonesia AirAsia kembali membuka rute kedua dari dan ke Lampung dengan rute Lampung-Bali (PP). Setelah sebelumnya membuka rute Jakarta-Bandar Lampung April 2023 lalu.
Rute penerbangan Lampung-Bali ini terbang pertama pada Rabu 17 Januari 2023 pukul 12.25 WIB. Sedangkan dari Bali-Lampung berangkat pukul 10.50 WIB.
Frekuensi penerbangan AirAsia rute Lampung-Bali ini empat kali dalam satu minggu, yaitu Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu dengan durasi penerbangan 2 jam 10 menit.
Dari pantauan Radarlampung.co.id, setibanya di Bandara Radin Inten II sekitar pukul 11.30 WIB, pesawat AirAsia dari Bali langsung disambut dengan proses water salute.
BACA JUGA:Persilamtim Wakili Lampung Pada Kompetisi Sepak Bola Piala Suratin U-17 di Surabaya
Pendaratan pertama dari Bali di Bandara Radin Inten II disambut oleh pihak Pemprov Lampung, Bandara Radin Inten II bersama pihak maskapai AirAsia.
Sekda Provinsi Lampung Fahrizal Darminto mengatakan, Pemprov Lampung sangat optimis dengan dibukanya rute penerbangan Lampung-Bali.
"Saya sudah sampaikan amanat pak gubernur sebetulnya kita sudah sangat optimis. Itu karena pelaku usaha sudah optimis duluan. Kita pemerintah sangat mendukung," ujar Fahrizal Darminto, Rabu 17 Januari 2024.
Optimisme ini, kata Fahrizal Darminto dapat dilihat dengan terus bertumbuhnya hotel-hotel di Provinsi Lampung. Seperti hotel tertinggi di sumatera ada di Lampung.
BACA JUGA:Berapa Batasan Usia Maksimal Daftar CPNS 2024? Cek Ketentuannya untuk Semua Lulusan
"Kita juga sudah punya jalan tol mereka (wisatawan, red) bisa akses ke Lampung mudah. Penerbangan Lampung-Bali dibuka ini suatu tanda kita optimis. Tapi ini harus dikembangkan terus," ucapnya.
Menurut Fahrizal Darminto, Bali merupakan pintu utama internasional ke Indonesia. Semua negara terkoneksi ke Bali.
Tentunya, penerbangan Lampung-Bali ini dapat dimanfaatkan oleh Provinsi Lampung untuk pengembangan khususnya sektor pariwisata.
"Sehingga wisatawan ke Bali long stay ada kesempatan datang ke Lampung oleh karena kita memiliki destinasi eksotis, seperti Taman Nasional Way Kambas, Bukit Barisan, tempat surfing, dan lainnya," tuturnya.
BACA JUGA:Bagaimana Hukumnya Orang yang Meninggal Dalam Keadaan Junub? Begini Penjelasan Buya Yahya