RADARLAMPUNNG.CO.ID - Calon Jemaah Haji (CJH) Kabupaten Lampung Barat, pemberangkatan tahun 1445 Hijriah/2024 masehi, mulai menjalani General Chek-up (GCU) di Rumah Sakit Umum Daerah Alimuddin Umar (RSUDAU) mulai Senin 22 Januari 2024.
Kabag Tata Usaha (TU) RSUDAU Agus Darma Putra, SP, M.Si., mendampingi Direktur RSUDAU dr. Iman Hendarman, Sp.A, M.Kes., mengatakan, pihaknya telah membagi jadwal untuk seluruh calon jemaah haji yang akan melaksanakana GCU.
Dimulai untuk Senin 22 Januari 2024 untuk calon jemaah dari Bandar Negeri Suoh (BNS), Suoh, Pagardewa dan Waytenong dengan jumlah 78 orang.
Pada Selasa 23 Januari 2024 dijadwalkan untuk calon jemaah haji dadi Kecamayan Air Hitam, Belalau, Kebun Tebu, Gedung Surian dan Sumberjaya dengan jlah 86 orang, selanjutnya pada Rabu 24 Januari 2024, untuk calon jemaah haji dari Balikbukit, Batubrak, Sukau yang berjumlah 82 orang.
BACA JUGA:Momen Ribuan Orang Sambut Ganjar Pranowo saat Acara Hajatan Rakyat di Lampung
"Selain itu juga dilaksanakan GCU untuk Cadangan Jemah Haji 2024, yang juga dijadwalkan mulai Senin 22 Januari 2024 untuk Kecamatan Pagardewa, Way Tenong, Suoh, Sekincau, 11 orang,Selasa 23 Januari 2024 untuk calon jemaah dari Sukau, Sumberjaya, Belalau sebanyak 22 orang, kemudian Balikbukit, Batubrak yang berjumlah 23 orang akan dilaksanakan Rabu 24 Januari 2024," ujarnya.
Dijelaskan, pemeriksaan kesehatan bagi calon jemaah haji ini adalah untuk memastikan kondisi kesehatan para calon jemaah haji yang akan diberangkatkan mengikuti ibadah haji.
"Tujuannya supaya masing-masing calon jemaah dipastikan sehat sehingga selama mengikuti proses ibadah haji bisa berjalan dengan nyaman dan sehat tanpa gangguan," kata dia.
Lebih lanjut dikatakannya, pemeriksaan kesehatan yang dilakukan yakni meliputi general chekup, darah, urine dan radiologi, EKG, dan lain-lain sesuai paket pelayanan kesehatan untuk calon jemaah haji.
BACA JUGA:Ganjar Pranowo Didoakan Ulama dan Ribuan Warga Lampung Agar Menang Satu Putaran
"Dalam pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji ini kami membentu tim khusus yang terdiri dari dokter baik dokter spesialis maupun dokter umum dan juga perawat, dan tenaga pendukung lainnya," pungkasnya. (*)