Yakni, menguras tempat penampungan air, menutup tempat tempat penampungan air, mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk pembawa virus DBD pada manusia.
Selanjutnya, pemeriksaan jentik berkala dan penyelidikan epidemiologi.
"Selain itu, Kita (Dinas Kesehatan Bandar Lampung) termasuk petugas kesehatan di kelurahan juga terus melakukan fogging fokus serta distribusi logistik DBD," jelas Desti Mega Putri.
Desti Mega Putri, menyampaikan, dari jumlah yang ada Alhamdulillah belum ada kasus yang ditemukan meninggal dunia yang disebabkan DBD. "Alhamdulillah tidak ditemukan kasus kematian DBD," tutupnya. (*)