RADARLAMPUNG.CO.ID-Desa Air Lengit, yang terletak di Kecamatan Bunguran Tengah, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, berhasil memanfaatkan potensi wilayahnya dengan baik selama masa pandemi Covid-19.
Produksi jahe seduh di desa ini mengalami perkembangan pesat selama masa pandemi.
Karena keberhasilannya dalam menggali potensi ini, Desa Air Lengit meraih penghargaan "Desa Potensial Wilayah Barat" dalam ajang Nugraha Karya Desa BRILiaN 2023 yang diselenggarakan oleh PT Bank Rakyat BRI di Jakarta pada Rabu, 10 Januari 2024.
BACA JUGA:Muncul Dugaan Kecurangan, Raihan Suara Kadafi di TPS Tanggamus dan Lamsel Bergeser ke Caleg Lain
Desa BRILiaN merupakan program pemberdayaan desa yang bertujuan untuk meningkatkan potensi dan digitalisasi sehingga ekonomi desa dapat diperkuat.
Pengembangan melalui program ini fokus pada beberapa aspek.
Pertama, BUMDesa sebagai penggerak ekonomi desa. Kedua, digitalisasi dalam implementasi produk dan aktivitas di desa.
BACA JUGA:Hukum Wudhu Bagi Muslimah yang Masih Pakai Kutek
Ketiga, ketangguhan dan kelanjutan dalam membangun desa. Keempat, inovasi untuk mendorong desa menjadi kreatif.
Kepala Desa Air Lengit, Kuswanto, mengatakan bahwa pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di desa ini sepenuhnya menggunakan bahan baku dari petani lokal dalam pembuatan jahe seduh.
Hal Ini mencerminkan semangat masyarakat untuk memajukan desa secara mandiri.
Selain itu, perkembangan usaha jahe seduh yang pesat di Desa Air Lengit juga tidak terlepas dari peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Makarti.
BACA JUGA:Bocoran Spesifikasi Xiaomi 14 Ultra, Debut Global 25 Februari 2024 Mendatang
BUMDes ini bertanggung jawab untuk menampung hasil panen petani jahe serta memasarkan produk jahe seduh dari UMKM di Desa Air Lengit. BUMDes Makarti juga menyerap hasil pertanian dan perkebunan lainnya, seperti palawija.
Desa Air Lengit dianggap sebagai desa agropolitan karena mayoritas penduduknya adalah petani dan pekebun.