Berdasarkan sejarah, dulunya kuliner legendaris ini berbahan utama ikan mas yang diolah menggunakan rempah-rempah dan asam ini hanya boleh dimakan dengan raja suku Batak, Sumatera Utara.
Sangking istimewa, Dekke Naniura juga dahulu disajikan saat acara khusus menjamu para raja serta pada upacara upacara adat di Tanah Batak.
Konon, para raja terdahulu hanya mempercayakan kepada orang orang tertentu memaksakan Dekke Naniura.
Dekke Naniura dalam bahasa Batak artinya ikan yang tidak dimasak melalui api.
Ikan dalam bahasa Batak disebut Ihan merupakan bahan dasar pembuatan dekke Naniura tersebut.
Selain ikan mas segar mentah tanpa dimasak namun tidak amis.
Ikan mas diberi asam atau air buah unte jungga dan bumbu dari rempah rempah kemudian didiamkan beberapa jam (sekitar 3 sampai 5 jam) yang kemudian setelah masak hasil dari proses fermentasi, sudah bisa disantap.
Selain ikan mas, Anda bisa memilih ikan lainnya seperti ikan mujair, atau beberapa jenis ikan lainnya.
2. Holat disebut Makanan Khas Para Raja Tapanuli Selatan
Holat merupakan salah satu kuliner legendaris Tapanuli Selatan Sumatera Utara yang disebut makanan khas para raja Tapanuli Selatan.
Diolah dari beberapa sumber, Holat ini merupakan makanan khas para raja Tapanuli Selatan Sumatera Utara ini dimasak oleh juru masak khusus bergelar Pangholati.
Apabila, orang lain yang memasak maka memberikan rasa tak istimewa pada Holat tersebut.
Berbahan dasar Balakka merupakan nama pohon yang jadi lapisan holat atau disebut tanaman perintis di Padang rumput.
BACA JUGA:Kisah Misterius Dibalik Keindahan Danau Toba di Sumatera Utara