Namun Lisda Rahayu mengaku telah mendapatkan informasi dari orang dalam terkait pembaruan yang akan dilakukan.
Hal yang menjadi alasan pelanggaran sehingga menyebabkan fitur monetisasi konten dicabut adalah pembuatan konten dengan menggunakan AI atau kecerdasan buatan.
Jika kreator nekat menggunakan AI untuk membuat konten untuk diunggah ke laman Fb Pro miliknya, maka ini menjadi ciri salah satu pelanggaran yang akan mendapatkan dismonetisasi.
Penting diingat bahwa kemungkinan besar Meta tidak akan memberikan peringatan kebijakan komunitas, tapi langsung mencabut fitur yang semula bisa digunakan sebagai ladang penghasilan tersebut.
BACA JUGA:Daftar Kuliner Olahan Ikan Nikmat di Tanggamus, Bikin Nagih dan Tetap Sehat!
Adapun contohnya adalah penggunaan sound atau effect dari aplikasi seperti CapCut, dengan suara robot yang dibuat menarik.
Hal ini justru harus dihindari baik penggunaan suara maupun efek dari AI terhadap foto-foto tertentu. Ini harus segera dihapus agar tidak menimbulkan kerugian pada pemilik akun kreator.
Penghapusan konten yang berbau AI harus segera dilakukan sebelum akun terdeteksi pelanggaran oleh komunitas.
Karena apabila sudah terkena pelanggaran, maka kemungkinan besar akan sulit untuk bisa memulihkan akun.
BACA JUGA:Tembus 1 Juta Penonton Dalam 3 Hari, Alur Cerita Film Exhuma Bikin Penasaran Netizen Indonesia
Sehingga kreator harus pandai dalam memilah dan memilih mana saja konten yang akan diposting sesuai dengan kebijakan baru nanti. (*)