Jadi kalau kita melihat dengan kasat mata, sebenarnya kondisi kali di Bandar Lampung sudah jauh lebih baik. Sudah lebih dalam dan lebih lebar.
Hanya saja memang, kali atau sungai ini merupakan aliran yang terhubung dari berbagai daerah yang akhirnya mengalir sampai ke laut. Dan, secara geografis, sungai di Bandar Lampung adalah ujungnya.
Itulah kenapa saya memberikan saran agar program kali bersih ini tidak terlalu menyita waktu Bunda Eva. Sebab, program ini mesti didukung oleh daerah lain.
BACA JUGA:Sudah Tayang, Drama Queen of Tears Raih Rating Menjanjikan, Penggemar Curiga Bakal Sad Ending
Sementara saya melihat banyak kepala daerah di kabupaten lain kurang memberikan perhatian terhadap kali ini.
Tapi memang, banjir kali ini lebih besar dampaknya di Kota Bandar Lampung dibanding tahun tahun sebelumnya. Namun, menurut saya lebih pada faktor curah hujan yang begitu besar dan merata terjadi di mana mana.
Demikian juga soal perhatian Bunda Eva terhadap musibah yang menimpa warganya. Setahu saya soal ini sangat menjadi perhatiannya.
BACA JUGA:IPLM Provinsi Lampung Masuk Kategori Sedang
Bunda Eva adalah sosok pemimpin yang sigap atas musibah yang menimpa warganya. Bisa kita lihat dia selalu hadir disaat musibah itu terjadi. Meskipun hanya menimpa 1 warga saja.
Dia selalu hadir melihat dan menjenguk serta menghibur warganya yang terkena musibah.
Dia memberikan instruksi kepada seluruh perangkatnya untuk mengkabarkan jika ada musibah. Apakah itu kebakaran, banjir dan lain lain.
BACA JUGA:Pemkot Bandar Lampung Jamin Harga Bahan Pokok akan Terkendali
Saat datang menjenguk, Bunda Eva tidak sekadar menghibur. Namun juga memberikan bantuan, baik uang tunai ataupun sembako.
Tidak banyak kepala daerah yang sangat begitu empati terhadap musibah yang dihadapi warganya.
Ini hampir sama dengan apa yang dilakukan Walikota Bandar Lampung sebelumnya, Herman HN yang juga suaminya.
Saat banjir besar di Bandar Lampung beberapa hari lalu, Bunda Eva hingga subuh turun ke lapangan.