4. Kurang atau sulit percaya pada staf;
5. Mudah buat janji namun tidak ditepati;
BACA JUGA:Raih Kemenangan Dalam Pemilu 2024, Partai Gerindra Kuasai 6 Kursi DPRD di Lampung
Soal ini tentu saya menyerahkan pada pihak yang menilai. Namun, sebagai orang yang cukup lama beriterkasi dan sering berdialog, tidak semuanya penilaian itu benar.
Kembali soal tema yang diusung pada demo kemarin.
Para pendemo juga meminta agar pembangunan jembatan penghubung antara kantor walikota dan Masjid Al Furqan dihentikan karena dinilai proyek yang mubazir dan tidak memberikan manfaat yang besar.
BACA JUGA:Sering Gagal Diet? Coba Lakukan 5 Tips Ini Agar Sukses Turunkan Berat Badan Sampai 15 Kg
Sebenarnya saya sudah menulisnya panjang lebar soal ini. Menurut saya, pembangunan itu dimaksudkan untuk kepentingan lebih luas.
Tidak sekadar apa yang dimunculkan selama ini. Bahwa jembatan itu hanya ditujukan agar memudahkan pegawai Pemkot menuju masjid Al Furqan.
BACA JUGA:Bang Aca: Tidak Tepat Menilai Jembatan Al Furqon Hanya Menghamburkan Uang
Nalar sehat kita sebenarnya sudah akan membantah hal itu.
Jembatan penghubung itu dibangun untuk semua warga pejalan kaki untuk menyeberang dari dan ke Masjid Al Furqan.
Selain itu, sisi jembatan akan dibuat ornamen yang indah. Sehingga akan mempercantik kawasan itu. Sehingga akan menjadi kawasan wisata kuliner yang berbasis religi.
BACA JUGA:Kasus KONI Lampung Tetapkan Dua Tersangka Bakal hingga Sidang? Simak Perspektif Hukum Bang Aca
Kalau kita ingin jujur, sebenarnya tidak banyak program infratruktur umum yang dibangun Bunda Eva selama menjabat.
Walaupun sebenarnya itu sangat mudah ia lakukan.