Dijelaskannya, Banjar Agung menjadi salah satu daerah paling banyak terserang DBD karena lokasinya termasuk wilayah padat penduduk.
Wilayah padat penduduk sendiri, kata Fatoni, menjadi salah satu faktor rentan banyaknya kasus penyakit yang terjadi akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
Fatoni menjelaskan, penyakit ini harus ditangani dengan baik dan tepat waktu. Sebab jika tidak akan menyebabkan komplikasi serius, bahkan kematian.
Untuk saat ini, Dinas Kesehatan tengah gencar memberikan sosialisasi terkait bahaya dari DBD.
Tidak hanya itu, Dinas Kesehatan juga telah menyalurkan obat bubuk abate ke puskesmas-puskesmas.
Kata Fatoni, bubuk abate tersebut dapat memperpendek siklus perkembangan larva nyamuk. Dengan begitu larva nyamuk akan mati sebelum menetas.
"Bubuk ini untuk mencegah perkembangbiakan menjadi nyamuk dewasa, jadi cukup penting dan berguna," terangnya.
Dinas Kesehatan meminta masyarakat menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta menjaga lingkungan agar bebas dari barang-barang yang bisa menjadi sarang nyamuk.
Hal tersebut merupakan salah satu langkah awal dalam mencegah merebaknya penyakit DBD.
Selain itu, pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk menerapkan Satu Rumah Satu Juru Pemantau Jentik (Jumantik).
Dengan begitu, setiap rumah warga akan memiliki kemampuan untuk dapat memeriksa tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk tanpa menunggu kader atau petugas yang datang.
"Harus dimulai dari rumah sendiri untuk menjadi Jumantik, harapannya keluarga dan rumah kita aman. Selain itu lingkungan dan tetangga kita juga dapat meniru, jadi bisa menerapkan hal yang sama menjadi Jumantik," jelasnya.
Tidak hanya itu, menurutnya optimalisasi kegiatan Pemberantas Sarang Nyamuk (PSN) dengan 5M plus: mengubur barang bekas yang dapat menampung air, menutup tempat penampungan air, menguras bak mandi, menaburkan bubuk abate di tempat penampungan air yang sulit dibersihkan dan mengganti air di vas bunga atau mendaur ulang barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk juga sangat penting.
"Untuk plusnya masyarakat bisa menggunakan lotion penolak nyamuk, menanam tanaman penolak nyamuk di sekitar rumah dan memelihara ikan pemakan jentik di kolam," tutupnya. (*)