RADARLAMPUNG.CO.ID – Mabes Polri Republik Indonesia (RI) melaksanakan Risk Asesment pelaksanaan Krui Pro 2024 di Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) yang dilaksanakan di ruang rapat lantai empat Komplek Perkantoran Pemkab Pesbar pada Senin 20 Mei 2024.
Hadir dalam kesempatan itu, Pj. Sekda Pesbar Drs. Jon Edwar, M. Pd., Ketua Tim Risk Asesment Krui pro 2024 Kombespol Yofie Girianto Putro, S. Ik, M.H., Dandim 0422/Lampung Barat Letkol. Inf. Rinto Wijaya, M. I. Ppol, M. Han., Wakapolres Pesbar Kompol Slamet Raharjo, S.H, M.H., Basarnas Lampung, anggota Timk Risk Asesment Krui pro 2024, dan panitia Krui Pro 2024.
Dalam kesempatan itu, Pj. Sekda Pesbar Drs. Jon Edwar, M. Pd., mengaku pelaksanaan WSL Krui Pro di Kabupaten Pesbar sudah dilaksanakan sejak beberapa tahun terakhir dan tahun ini merupakan kegiatan ke enam yang akan digelar oleh Pemkab setempat.
"Kejuaraan WSL Krui Pro merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan sejak tahun 2017, kegiatan itu tidak dilaksanakan pada tahun 2020 dan tahun 2021 akibat pandemi Covid-19 dan tahun 2022 kembali dilaksanakan,” kata dia.
BACA JUGA:Ungkap Kasus Menonjol, 58 Personil Polres Lampura Diberi Penghargaan
Dijelaskannya, dalam pelaksanaan kejuaraan surfing internasional tersbeut terdapat ratusan peserta yang ambil bagian, tahun sampai sekarang sudah ada 260 lebih peserta yang mendaftar.
"Sudah ada ratusan peserta dari 19 negara yang mendaftar dalam kejuaraan tahun ini, kami berharap dukungan semua pihak agar pelaksanaan WSL Krui Pro 2024 bisa berjalan maksimal," jelasnya.
Menurutnya, dalam pelaksanaan WSL Krui Pro tahun 2023 dukungan Polda Lampung sangat baik, bahkan pengerahan pasukan hingga ratusan personil dilakukan untuk mengamankan event internasional itu.
"Kami sangat berterima kasih atas dukungan dari pihak kepolisian yang sudah bersma-sama memastikan kegiatan WSL Krui pro berjalan aman dan kondusif," ujarnya.
Sementara itu, Kombespol Yofie Girianto Putro., mengatakan Risk Asesment itu dilaksanakan sebagai antisipasi kejadian yang di anggap remeh, sehingga kejadian yang tidak diinginkan jangan sampai terjadi.
"Meski kegiatan sudah rutin kita laksanakan dan selalu berlangsung dalam kondisi aman, tapi kita tidak tahu kedepan, karena itu kami datang untuk meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan itu,” ungkapnya.
Ditambahkannya, risk asesment adalah proses penting manajemen keselamatan dan keamanan objek wisata. Kegiatan Krui Pro merupakan olahraga tapi berhubungan wisata, sehingga risiko terhadap dampak pengunjung perlu di minimalisir.
BACA JUGA:Pj Bupati Tulang Bawang Qudrotul Ikhwan Ajak Masyarakat Percayakan Pendidikan Anak di Ponpes
"Selain itu melakukan risk asesment kepada pengelola, tempat dan lainnya, serta menentukan langkah-langkah untuk menanggulangi kecelakaan atau insiden yang tidak diinginkan,” tandasnya. (*)