RADARLAMPUNG.CO.ID - Ahli Geologi Institut Teknologi Sumatera (Itera) Happy Christin Natalia, S.T., M.T. turut angkat bicara terkait erupsi gunung api Suoh.
Menurut Christin, erupsi gunung api Suoh beberapa waktu lalu tidak terhubung dengan aktivitas Magma.
Hal itu menganggapi banyaknya pertanyaan masyarakat apakah gunung api Suoh yang bertipe C di Lampung Barat bisa meletus sewaktu-waktu?
Dalam wawancaranya, Christin mengatakan erupsi yang terjadi pada Gunung Suoh setelah diamati aktivitasnya masuk kedalam hidrotermal.
BACA JUGA:KPU Tanggamus Launching Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati 2024, Ajak Masyarakat Gunakan Hak Suara
Di mana, aktivitasnya tidaklah berhubungan dengan aktivitas lahar atau magma.
"Dari pengamatan gumpalan awan (asap, red) yang terlihat, diperikirakan itu adalah hasil dari erupsi freatik atau erupsi hidrotermal," katanya, Senin, 27 Mei 2024.
"Erupsi freatik ini tidak berinteraksi secara langsung dengan aktivitas magma, sehingga tipe gunung api C ini tidak mempengaruhi dari aktivitas erupsi freatik," sambungnya.
Menurutnya, sumber air panas yang menjadi sumber panas di daerah tersebut kemungkinan berasal dari Gunung Sekincau yang bertipe B ataupun batuan vulkanik tua yang masih menyimpan potensi panas.
Hal itu, kata dia, dapat memanaskan air tanah di atasnya, sehingga menghasilkan erupsi freatik.
Ditanya apakah ada kemungkinan gunung Suoh tersebut berubah menjadi tipe A, mengingat Erupsi terjadi setelah gunung tersebut tertidur lebih satu abad, menurutnya perlu kajian para ahli.
"Karena tipe erupsi di gunung Suoh adalah freatik, mengenai kemungkinan statusnya berubah menjadi A perlu ada kajian lanjutan," ucapnya.
"Perubahan status gunung api umumnya didasarkan pada keluarnya material vulkanik, seperti lava atau piroklastik," terangnya.
BACA JUGA:Kukuh Nyalon Wali Kota Bandar Lampung, Reihana Mengaku Telah Ditawari 3 Calon Pendamping