Suripto menyatakan banyak pertimbangan tidak menaikkan UKT. Utamanya terkait kondisi ekonomi masyarakat.
BACA JUGA: Weekend Seru Dengan Wahana Trampolin di Lampung, Ini 4 Lokasi yang Bisa Dikunjungi
BACA JUGA: 4 Lokasi Rainbow Slide Lampung, Nomor 3 Ada di Pusat Perbelanjaan
"Ada jenjang UKT rendah ke tinggi. UKT tinggi akan mensubsidi UKT rendah. Karena itu, calon mahasiswa harus memberikan informasi yang objektif dan jujur. Misal, foto yang dikirim ternyata bukan rumahnya," tegas Suripto.
Untuk Jalur SNBP 2024, lanjut Supripto, tim Unila dari bidang akademik dan keuangan turun lapangan dan by phone.
"Turun lapangan, ada ke Pesisir Barat, Metro, Pringsewu dan dan Tanggamus. Mengapa mahasiswa tersebut belum bayar UKT" urainya.
Sementara Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Dr. Habibullah Jimad menyampaikan Unila masih cukup dengan Boptn dan Non UKT.
BACA JUGA: Resmi Meluncur Global, Cek Spesifikasi dan Penawaran Poco Pad Generasi Pertama
"Justru disini bu rektor berharap Unila meningkatkan pendapatan dari non UKT," kata dia.
Di mana, tagline Be Strong Unila sejalan dengan upaya meningkatkan pendapatan non konvensional. Seperti pemanfaatan kepakaran dosen, hak paten dan berpacu dalam memberikan manfaat Unila.
"UKT di Unila terendah Rp 500 ribu dan tertinggi program studi masing-masingnya," papar Dr. Habibullah Jimad. (*)