"Kalau dipasang biasanya ditempati oleh keluarga pasien sebelahnya. Sehingga setiap pergantian pasien segera dipasang. Memang bednya ada bercak tapi itu bersih," ungkapnya.
Dirinya juga mengucapkan terimakasih atas masukannya untuk menyimpan seprai bed di setiap ruangan perawatan. Selain itu juga akan ditambah tim untuk melakukan pemantauan.
"Terimakasih atas masukannya dan memang di ruang perawatan itu tidak boleh ada lemari yang menumpuk bahkan kertas saja sudah tidak diperkenankan lagi, apa lagi menyimpan selimut dan seprei," ungkapnya.
"Jadi seprei-seprai harus masuk dari ruangan penyimpanan sendiri dari tempat pencucian, masuk lewat troli dan ada petugas khusus yang membersihkan," tuturnya.
BACA JUGA:Beli Rumah dengan KPR Kilat BRI, Panduan Lengkap dan Tips Aman
Lanjut, dr. imam Ghozali, tidak berselang lama, pasien tersebut minta pulang. Sehingga disuruh kembali ke IGD untuk membuat surat pulang paksa.
"Karena pasien minta pulang sendiri, maka pasien diminta kembali lagi ke IGD untuk meminta surat pulang paksa," ucapnya.
Sementara, Anggota Komisi V DPRD Lampung Deni Ribowo meminta RSUDAM menjadikan hal tersebut sebagai bahan evaluasi kedepan dalam memberikan pelayanan terbaik ke masyarakat.
Deni Ribowo menyarankan, terkait permasalahan seprai ini agar RSUDAM dapat memilih ruang untuk penyimpanan disetiap ruang perawatan.
BACA JUGA:Kunjungi Tanggamus Lampung, Presiden Jokowi akan Tinjau Pasar dan RSUD Batin Mangunang Kota Agung
Sehingga para perawat atau petugas tidak perlu jauh untuk mengambil seprai dan mempersiapkan bed untuk pasien.
"Karena ruang penyimpanan seprei itu jauh maka membutuhkan waktu lama untuk mengambil. Tapi pada intinya kami minta pihak rumah sakit melakukan evaluasi sehingga hal seperti ini tidak kembali terjadi," ungkapnya.
Dirinya menilai bahwa secara keseluruhan pelayanan di RSUDAM Lampung telah baik.
"Soal pelayanan RSUDAM sudah maksimal. Cuman ini ada misnya. RSUDAM ini akreditas A dan jadi rujukan rumah sakit lain," ucapnya.(*)