RADARLAMPUNG.CO.ID - Kerap terjadinya serangan buaya di sejumlah titik aliran sungai Way Semaka, Kecamatan Wonosobo dan Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus mendapat perhatian serius pihak kecamatan dan Balai Konservasi Sumber Dayak Alam (BKSDA).
Camat Wonosobo Edy Fahrurrozi ketika dikonfirmasi radar lampung.co.id Minggu 14 Juli 2024 mengatakan, terkait buaya, pihaknya melalui Pekon (desa) telah memasang banner himbauan serta telah menghubungi BKSDA agar dapat memasang banner di sejumlah titik aliran sungai Way Semaka, yang isinya menghimbau masyarakat agar waspada buaya.
Menurut Edy Fahrurrozi Pihak BKSDA Bengkulu Seksi Conservasi wilayah III Lampung telah masang himbauan waspada Habitat buaya.
Banner himbauan waspada dan berhati-hati saat beraktivitas di sungai tersebut dipasang pihak BKSDA Pada sejumlah titik aliran sungai Semaka.
BACA JUGA:Melaju Kencang, BRI Salurkan KUR Senilai Rp76,4 triliun Kepada 1,5 Juta Pelaku UMKM Hingga Mei 2024
Antara lain, dipasang pada aliran Way Semaka Pekon Banjar Negoro, Pekon Banjar Sari dan Pekon Karang Anyar, terang Camat. Terima kasih kepada pihak BKSDA.
Untuk itu, lanjutnya, Ia mengharapkan masyarakat dapat memperhatikan himbauan tersebut, Yakni dengan selalu waspada dan berhati-hati ketika berada di sekitaran sungai Semaka, pungkasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Polsek Wonosobo mengunjungi kediaman Supriatin (37), seorang ibu rumah tangga yang menjadi korban serangan buaya di sungai Banjar Negoro, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus. Peristiwa tersebut terjadi Jumat, 14 Juni 2024, sekitar pukul 06.30 WIB.
Kapolsek Wonosobo, Iptu Tjasudin menjelaskan, pihaknya merespons insiden tersebut dengan mengunjungi korban untuk memberikan dukungan moril dan memantau kondisi kesehatannya.
"Kami juga berkoordinasi dengan petugas kesehatan setempat untuk memastikan korban mendapatkan perawatan yang memadai," kata Iptu Tjasudin mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Rinaldo Aser melalui keterangan tertulis disampaikan seksi humas Polres Tanggamus.
Kapolsek mengungkapkan, menurut keterangan yang diperoleh dari korban, peristiwa tersebut bermula ketika Supriatin sedang mencuci pakaian di pinggir sungai Banjar Negoro.
Tiba-tiba, seekor buaya muara muncul dari dalam air dan langsung menerkam paha kaki sebelah kanan Supriatin.
Dalam situasi panik tersebut, Supriatin cepat merespons dengan cara mengibaskan pakaian yang sedang dicucinya ke arah buaya, yang akhirnya berhasil membuat buaya tersebut melepaskan gigitannya.
BACA JUGA:Lokasi dan Menu di Cafe Kiyo Lampung, Rekomendasi Tempat Nongkrong Estetik yang Dekat Pusat Kota