RADARLAMPUNG.CO.ID - Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) kembali melakukan audiensi rutin mengenai kesesuaian kurikulum perguruan tinggi dengan kebutuhan dunia kerja bersama PT Telkom Indonesia, belum lama ini.
Acara ini dipimpin langsung oleh Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Umum Universitas Teknokrat Indonesia Dr. Ryan Randy Suryono, M.Kom., yang kemudian dilanjutkan oleh Wakil Dekan dan Kepala Program Studi.
Ryan mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa kurikulum yang diterapkan di Universitas Teknokrat Indonesia mampu memenuhi standar dan tuntutan industri, khususnya dalam bidang teknologi dan komunikasi.
Pada audiensi tersebut, mereka berdiskusi dengan perwakilan dari PT Telkom Indonesia untuk mendapatkan masukan dan pandangan mengenai kebutuhan dan perkembangan terbaru di dunia kerja.
BACA JUGA:Penjabat Bupati M. Firsada, Buka Rakor Pendapatan Daerah
Perwakilan dari PT Telkom Indonesia yang hadir dalam audiensi ini adalah Ade Nirwani (Manajer Bisnis Service Wilayah Lampung Bengkulu), Bayu Satriya Pamungkas (Account Manager Area Lampung), dan Ahmad Renaldi (Account Manager).
Para peserta audiensi membahas berbagai aspek penting, termasuk kebutuhan keterampilan terbaru, teknologi yang sedang berkembang, serta peluang kerja sama antara perguruan tinggi dan dunia industri.
"Melalui diskusi ini, diharapkan Universitas Teknokrat Indonesia dapat terus memperbarui kurikulumnya agar lulusan-lulusannya siap menghadapi tantangan dan kebutuhan pasar kerja yang terus berkembang," kata Bayu, Senin, 5 Agustus 2024.
Kegiatan seperti ini menunjukkan komitmen Universitas Teknokrat Indonesia dalam menjalin hubungan yang erat dengan industri dan memastikan bahwa pendidikan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan nyata di lapangan.
BACA JUGA:Gemas! Syifa Hadju Bagikan Momen Bersama Kamari Wassink dan El Rumi
BACA JUGA:Kian di Atas Angin, Eva-Deddy Jilid II Dapat Tambahan Amunisi dari Golkar
Sementara, Wakil Rektor Dr. H. Mahathir Muhammad, S.E., M.M. menyambut baik audiensi ini.
Menurutnya, ini penting dilakukan agar perguruan tinggi bisa memperbarui informasi dan konten ajar di kampus yang disesuaikan dengan kebutuhan korporasi.
"Cara ini dinilai efektif karena kampus akan memberikan bekal yang mencukupi kepada semua lulusan. Harapannya, setelah lulus, alumni bisa cepat terserap pasar kerja atau membuka lapangan pekerjaan sendiri," tandasnya.